ASPEK.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mencatat, sejak 2020 sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar APBN yakni 16% atau tumbuh 2% lebih dikontribusikan kepada APBN.
“Di tahun 2020 sektor pertanian sebagai penyumbang APBN terbesar di tahun 2020, sebesar 16 persen atau tumbuh 2 persen lebih (dibanding 2019). Dan di 2021 sampai dengan hari ini terus tumbuh. Kami terus berupaya untuk bagaimana meningkatkan pemasukan negara,” kata Harvick dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/7/2021).
Sektor pertanian pun menjadi alternatif bagi tenaga kerja di sektor industri lainnya. Hal itu dinilai menjadi bagian dari penyelamatan ekonomi dalam negeri.
Kementan mencatat setidaknya kurang dari 4 juta tenaga kerja di industri lain yang beralih ke sektor pertanian. Para tenaga kerja tersebut dalam fase pembinaan Kementan.
“Ada 3 juta lebih, hampir 4 juta di catatan kami di Kementerian Pertanian, ini mungkin satu berkah utamanya di masa pandemi ini. Walaupun ini dilakukan secara sporadis, tapi ini terus kita bina, kita bimbing agar mereka siap pakai dan menjadi petani profesional,” ungkapnya.
Perihal program yang akan dijalankan ke depannya, kata Harvick, berhubungan dengan peningkatan produktivitas pangan. Kementan masih terkendala anggaran karena adanya pemangkasan.
“Per Juli penyerapan anggaran baru 20 persen, ini memang berkaitan dengan Covid, jadi akhirnya bagaimana menstimulasi dana tersebut untuk bisa langsung diserap,” jelasnya.
Harvick memastikan, program-program Kementan bakal tetap di optimalkan, baik kepada petani maupun terkait dengan ketersediaan pangan ke depan.
“Kita terus usahakan dan ini bisa dibuktikan dengan tidak langkanya kebutuhan pangan kita. Kita bisa mengurangi impor, utamanya beras. Kita sudah lakukan itu,” kata dia.