ASPEK.ID, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief meminta Presiden Jokowi agar memerintahkan anak buahnya tak berbelit-belit dalam menyelesaikan masalah yang saat ini menimpa PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Dalam kicauan di laman Twitter miliknya, Andi Arief menyebut bahwa ada yang diduga pelaku saat ini telah ditarik menjadi orang penting sebagai Staf Presiden.
Kicauan Andi Arief juga menjurus kepada pemilik perusahaan yang sahamnya ditempatkan Jiwasraya dalam berinvestasi yakni, Menteri BUMN Erick Thohir yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha, termasuk media massa.
Menurut Andi, untuk menyelesaikan persoalan jiwasraya tak bisa dilakukan dengan lomba debat. Masalah Jiwasraya dikatakannya adalah persoalan di depan mata yang harus diselesaikan Jokowi karena menyangkut persoalan hukum.
Andi Arief juga menyebut bahwa untuk menelusuri persoalan keuangan Jiwasrata lebih mudah ketimbang perkara Bank Century. Beirkut isi kicauan lengkap Andi Arief di laman akun Twitter @AndiArief_ pada Senin (23/12/2019).
Cara selesaikan jiwasrayagate ini bukan dg lomba debat. Ini soal di depan mata Pak Jokowi yg harus diselesaikan, bukan hal mudah, bukan perang wacana. Menyangkut hukum, uang nasabah, menyangkut uang negara nantinya. Meski muter2 solusinya, uang negara juga akan keluar, dari mana?
Tak usah muter2 dan berpolitik dalam selesaikan kasus jiwasrayagate. Selesaikan dengan jujur. Ada yg diduga pelaku yang ditarik jadi orang penting di staf Presiden. Menurut BPK Ada yg diduga perusahaan yg ditempatkan sahamnya oleh Jiwasraya, dan pemiliknya adalah Menteri BUMN.
Menelusuri perampokan Jiwasrayagate jauh lebih mudah ketimbang century, namun membailout jiwasraya bisa2 murni memakan dana APBN dengan PMN, kalau century bailoutnya kategori uang negara -iuran perbankan- lewat lembaga penjamin simpanan. Mau gak mau akan dibailout jiwasraya.
Sementara itu hingga kini belum diperoleh klarifikasi ataupun bantahan baik itu dari Kementerian BUMN maupun langsung dari Erick Thohir sendiri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa persoalan keuangan yang dialami PT Jiwasraya sudah terjadi lebih dari 10 tahun dan menurutnya, permasalahan ini tidak ringan.
“Ini persoalan yang sudah lama sekali, mungkin 10 tahun yang lalu. Dalam 3 tahun ini sebetulnya kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini tapi ini bukan masalah yang ringan,” kata Presiden Jokowi dalam diskusi dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12).
“Tapi setelah pelantikan kemarin, Pak Menteri BUMN kemarin sudah rapat di Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. yang jelas gambaran solusinya sudah ada, kita tengah mencari solusi itu, sudah tapi ada masih dalam proses semuanya,” tambah Presiden.
Presiden menambahkan bahwa berdasarkan hasil koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, gambaran solusi untuk PT Jiwasraya sudah ada namun masih dalam proses.
Namun, lanjutnya, bila masalah yang dialami oleh PT Jiwasraya masuk kategori hukum, maka penegak hukum yang akan menyelesaikannya.
“Jika berkaitan dengan hukum ya ranahnya memang sudah masuk ke kriminal sudah masuk ke ranah hukum dan alternatif penyelesaian itu memang masih dalam proses. Kita harapkan nanti segera selesai,” ungkap Presiden.