ASPEK.ID, JAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) meminta agar wartawan tidak melakukan peliputan jika belum memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Ketua Umum PWI Atal S Depari mengatakan bahwa semua organisasi pers, termasuk PWI terus mengingatkan, mengimbau dan menyampaikan prosedur peliputan selama pandemi Covid-19 berlangusng di Indonesia.
Bahkan, kata dia, sekarang ini kegiatan peliputan sudah mulai dibatasi, dalam artian tidak lagi menimbulkan kerumunan sejalan dengan prinsip “physical distancing”.
“Saya bangga sekali wartawan sekarang ini bisa menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi Covid-19, tapi saya mengingatkan harus mengutamakan kesehatan, mengutamakan kondisinya. Jangan sampai protokol kesehatan diabaikan,” kata Atal S Depari dilansir laman Antara saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jum’at (10/4).
Sementara itu, Atal juga berharap kegiatan peliputan yang sebelumnya masih mengundang banyak wartawan sehingga menimbulkan kerumunan untuk dihindari selama pandemi Covid-19.
“Beberapa waktu lalu, karena diundang atau apa, temen-temen wartawan masih bergerombol. Ketika kita kampanye ‘social distancing’ masih berkumpul, begitu juga di beberapa daerah,” kata dia.
Ditambahkan Atal S Depari, banyak metode peliputan yang bisa dilakukan tanpa harus mengambil risiko dengan berkerumun di lapangan, misalnya melalui televisi pool, televisi streaming, telepon seluler, dan sebagainya.
“Kami meminta temen-temen wartawan lebih mengutamakan kesehatannya. Protokol kesehatan itu intinya. Sebenarnya, banyak sekali cara meliput sekarang ini, seperti TV pool, ini sudah bagus,” jelasnya.
Bahkan, kata dia, perwakilan media-media asing di Indonesia pun sudah tidak menerjunkan lagi wartawannya di lapangan selama pandemi Corona.
“Saya dengar beberapa perwakilan media di luar, misalnya AS, Inggris, perwakilannya di sini ga ada yang di lapangan. Apalagi, sampai mengejar pasien sampai rumah sakit,” imbuhnya.