ASPEK.ID, JAKARTA – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BRGM KLHK) mendapat tambahan anggaran sebesar Rp1,52 triliun untuk rehabilitasi mangrove 2021.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, kegiatan rehabilitasi mangrove itu akan dilakukan secara besar-besaran melalui program padat karya.
Hal itu dikatakan Siti Nurbaya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis,, 8 April 2021.
Indonesia sendiri memiliki areal mengrove seluas 3,31 juta, namun 19 persen diantaranya ada dalam kondisi rusak dan perlu segera rehabilitasi.
Pemerintah telah menargetkan luasan rehabilitasi mangrove seluas 483 ribu ha yang mulai dikerjakan tahun 2021 -2024 di sembilan provinsi prioritas, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.
Selain itu, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK juga mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp173,11 miliar untuk kegiatan Pengukuhan Kawasan Hutan (PKH) melalui mekanisme penggunaan sebagian dana PNBP PKH.
Pengukuhan kawasan hutan memiliki manfaat karena dapat menyelesaikan sengketa lahan dengan membuat tata batas kawasan hutan dan objek reforma agraria dari kawasan hutan.
KLHK bersama-sama Kemenkomarves, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bappenas, serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) sedang terus menata persoalan perlindungan dan rehabilitasi mangrove secara nasional terutama di Kalimantan Timur.
“Terkait mangrove, saya kira Kalimantan Timur terus ke pantai timur sampai ke utara tutupan mangrovenya banyak sekali, belum lagi di delta-delta sungai sampai ke dalam, juga yang dekat wilayah IKN itu semua sedang kita tata,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu sebagai salah satu langkah untuk percepatan perlindungan dan rehabilitasi mangrove nasional yang menjadi instruksi langsung Presiden Jokowi, maka ketersediaan persemaian mangrove modern dan berkapasitas besar perlu disiapkan.
Rehabilitasi mangrove di Provinsi Kalimantan Timur ditargetkan seluas 27.244 ha dengan periode waktu selama 4 tahun, yaitu tahun 2021-2024.
Rincian rehabilitasinya adalah tahun 2021 seluas 6.634 ha, tahun 2022 seluas 6.870 ha, tahun 2023 seluas 6.870 ha, dan tahun 2024 seluas 6.870 ha.