ASPEK.ID, JAKARTA – Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando melantik Taufiq A Gani sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi dan enam pejabat fungsional, yang terdiri dari Pustakawan Ahli Muda, Pranata Komputer Ahli Pertama, Pranata Komputer terampil dan Pustakawan Penyelia.
Syarif Bando mengapresiasi capaian prestasi dari Kepala Pusdatin Taufiq A Gani yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (USK)) Banda Aceh.
“Anda yang terpilih melalui seleksi terbuka ini merupakan lompatan prestasi yang luar biasa. Jabatan baru menjadi Kepala Pusdatin ini merupakan jabatan sederhana tetapi tugasnya berat,” pujinya, Selasa (4/5/2021).
Syarif menyampaikan tugas berat Kepala Pusdatin Perpusnas mengingat ini jabatan baru di lingkungan Perpusnas. Salah satunya, terkait Peraturan Presiden Nomor 39/2019 tentang Satu Data Indonesia.
“Perpustakaan Nasional sudah ketinggalan dua tahun. Dengan adanya Kepala Pusdatin ini tentu diharapkan bisa menyelesaikan satu data melalui wali data untuk Perpustakaan Nasional, yang dapat menjawab data yang akurat, data yang terpercaya dan data yang bermutu. Tantangannya sangat berat tetapi harapannya juga sangat istimewa, apalagi anda adalah pioneer dalam jabatan baru ini,” tantangnya pada Pelantikan Pejabat Struktural dan Fungsional.
Dijelaskan, data perpustakaan tersebut, diantaranya jumlah perpustakaan, jumlah koleksi terbitan pemerintah dan swasta, jumlah surat kabar yang ada di Perpusnas dan perpustakaan lain dengan jumlah bahasa yang dipamerkan.
Kemudian jumlah mikrofilm dan daftarnya berikut alat bacanya, jumlah gambar arsitektur dan data jumlah kaset CD, data pustakawan, anggaran semua jenis perpustakaan di Indonesia hingga data jumlah penullis yang dimiliki Indonesia.
“Hal ini untuk memastikan sesuai standar UNESCO bahwa minimal tiga buku baru tiap orang tiap tahunnya,” jelasnya.
Selain itu, Kepala Pusdatin diminta menghitung berapa infrastruktur TIK yang diperlukan untuk memastikan jangkauan digitalisasi ke daerah perbatasan.
“Ini penting sekali sebab belum meratanya jaringan internet di Indonesia,” ucapnya.
Kepala Perpusnas menargetkan program 100 hari kerja bagi Kepala Pusdatin.
Kepala UPT Perpustakaan USK Dr. Ing. Rudi Kurniawan menyatakan Taufiq merupakan kepala UPT Perpustakaan USK ke-8 yang membawa pustaka USK melakukan Quantum Leap lompatan besar yang fenomenal.
Rudi menambahkan Taufiq melakukan perubahan paradigma dari pelayanan konvensional menjadi pelayanan prima, mengubah infrastruktur pelayanan dari sistem pencatatan manual menjadi berbasis IT.
Taufiq melakukan inovasi seperti Open Educational Resource, layanan untuk mendapatkan buku secara gratis, yang menjadikan UPT Perpustakaan USK berkiprah di level Asia Tenggara.
Rudi menjelaksan Perpustakaan USK memperoleh tiga standarisasi dalam level internasional yaitu SNI ISO 9001:2015, ISO 27001:2013 dan 20000-1:2018.
Konsistensi Perpustakaan USK menerapkan standarisasi pelayanannya dengan penghargaan SNI Award kategori perunggu pada 2019. UPT Perpustakaan USK merupakan satu-satunya perpustakaan yang mendapatkan SNI Award.
“Dalam kepemimpinannya, Perpustakaan USK menjadi tempat yang dicari oleh sivitas akademika dengan tagline di mahasiswa yakni pantang pulang sebelum diusir,” ungkapnya.





















