ASPEK.ID, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi mengatakan, Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo pantas untuk dijadikan percontohan (role model) bagi bandara-bandara lain di Indonesia.
hal itu mengingat konsep bangunan bandara tersebut memang dirancang tahan gempa dan menyiapkan mitigasi bencana yang baik.
“Mitigasi bencana yang disiapkan Bandara ini cukup lengkap, diantaranya yakni ada kawasan sabuk hijau (green belt) untuk mitigasi tsunami. Selain itu bangunan bandara juga dirancang untuk menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo. Dan ini pertama di Indonesia,” kata Fauzi dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin (12/4).
Selain itu, tambahnya, untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi, desain rangka atap bandara juga telah disiapkan untuk menahan abu vulkanik setebal 5 cm.
“Indonesia sebagai negara yang rawan bencana perlu menyiapkan fasilitas publik yang berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk masalah mitigasi bencana,” ujarnya.
Di samping soal mitigasi bencana, Bandara YIA juga memberikan fasilitas khusus bagi pelaku UMKM. “
Tentu ini bisa membantu perekonomian dan juga menghidupkan usaha kecil di daerah tersebut,” tutur Politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Fauzi berharap Bandara Kulon Progo dapat terus berkembang dan melayani lebih banyak lagi rute penerbangan dalam dan luar negeri.
“Ini aset bangsa dan kita berharap dari bandara akan banyak pemasukan untuk negara yang bisa didatangkan,” tutupnya.