ASPEK.ID, JAKARTA – The Perfekto Indonesia menggelar Serial Diskusi Publik ABe Talks, ‘Future of Indonesia: Investment Opportunities and Challenges of the Company’ di The Atjeh Connection Resto & Coffee Sarinah, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
CEO The Perfekto Indonesia, Amir Faisal Nek Muhammad mengatakan, ABe Talks merupakan channel atau wahana diskusi, ilmu dan pengalaman tentang Indonesia dengan tema besarnya ‘Memajukan Indonesia’, terutama dilihat dari sudut manajemen perusahaan.
“Serial Diskusi Publik ABe Talks ini merupakan event perdana yang diselenggarakan oleh The Perfekto Indonesia, yang bekerjasama dengan The Atjeh Connection Resto & Coffee,” kata Amir Faisal kepada Aspek.id usai acara.
Disebutkan Amir Faisal, ABe Talks dipandu oleh Ahmad Bambang, seorang corporate management expert yang sudah lama berkecimpung di dunia BUMN dan narasumber perdana yang diundang pada kesempatan ini adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo.
“The Perfekto Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang strategic communication, media public relation, digital & social Media, stakeholder communication, juga market communication,” jelasnya.
Selain itu, The Perfekto Indonesia dikatakannya juga berperan sebagai strategic partner dalam bisnis khususnya dibidang crisis management, good corporate governance (GCG) serta manajemen perusahaan (improvement, change management & transformation) sehingga perusahaan dapat melakukan turn-around, leaf frog serta sustainable.
“Alhamdulillah, ini merupakan event perdana dan mendapat respon yang sangat luar biasa dari publik. Terbukti, yang hadir hari ini dari berbagai kalangan mulai dari pengusaha, pejabat serta direksi sejumlah BUMN dan sebagainya,” imbuhnya.
Amir Faisal menambahkan, ABe Talks ini akan digelar secara rutin dan setiap episode akan memuat sub-tema untuk dibahas secara detail dengan menghadirkan bintang tamu yang kompeten serta partisipasi aktif para peserta.
“Tentunya, kita berharap hasil-hasil diskusi ini akan menjadi salah satu bahan referensi dalam melihat peluang dan tantangan investasi di Indonesia termasuk juga untuk mempengaruhi pengambil kebijakan,” pungkas Amir Faisal.