ASPEK.ID, JAKARTA – Situasi di India, di mana kasus Covid-19 telah melonjak, ‘sangat memilukan’ dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirim staf dan pasokan tambahan ke sana untuk membantu memerangi pandemi, kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Senin.
Jumlah kasus Covid-19 India mencapai 16.960.172 pada Minggu dengan 349.691 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir.
Hari Minggu kemarin merupakan hari keempat secara berturut-turut India melaporkan kasus Covid-19 di atas angka 300.000 sehari.
“WHO melakukan segala yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting, termasuk ribuan konsentrator oksigen, rumah sakit lapangan bergerak prefabrikasi dan persediaan laboratorium,” kata Kepala WHO Tedros Adhanom dalam penjelasan singkatnya dilansir Reuters, Senin (27/4).
WHO telah mengerahkan kembali 2.600 anggota staf dari program lain di India untuk membantu mendukung upaya memerangi penyakit itu, katanya, mengutip angka yang diberikan Jumat lalu.

India memerintahkan angkatan bersenjatanya pada hari Senin untuk membantu mengatasi infeksi virus korona baru yang melonjak yang membanjiri rumah sakit, karena negara-negara termasuk Inggris, Jerman dan Amerika Serikat berjanji untuk mengirim bantuan medis segera.
“Pertumbuhan eksponensial yang kami lihat dalam jumlah kasus benar-benar mencengangkan,” kata Maria van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19, dalam konferensi pers.
“Kami telah melihat lintasan peningkatan penularan yang serupa di sejumlah negara, belum pada skala yang sama dan belum memiliki tingkat dampak beban yang sama pada sistem perawatan kesehatan seperti yang kami lihat di India,” katanya.
Fasilitas berbagi vaksin COVAX, yang dijalankan oleh aliansi vaksin GAVI dan WHO, telah menyediakan lebih dari 45 juta dosis vaksin COVID-19 ke 120 negara. Mayoritas sejauh ini adalah suntikan AstraZeneca (AZN.L) yang dibuat oleh Serum Institute of India.
“Kami memperkirakan 90 juta dosis untuk Maret dan April untuk 60 negara berpenghasilan terendah termasuk India dan yang belum tersedia. Mengingat krisis di India sekarang mereka digunakan di dalam negeri. Dan kami menunggu kapan pasokan akan dilanjutkan, kami sedang mencari opsi lain pada saat yang sama,” kata CEO GAVI Seth Berkley



















