ASPEK.ID, JAKARTA – Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Minerral (ESDM) menyebutkan, sebanyak 12 proyek migas dijadwalkan mulai berjalan pada 2020 guna mendongkrak produksi siap jual minyak dan gas bumi Indonesia.
Pemerintah menetapkan lifting migas pada APBN 2020 sebesar 1.946 Million of Barrels of Oil Equivalent Per Day (MBOEPD) dengan rincian 755 mbopd dari minyak dan 1.191 dari mboepd dari migas.
Optimisme terhadap capaian target lifting migas pun terlihat dari 12 proyek migas yang diproyeksikan berjalan pada tahun 2020 ini.
“Sekarang ini kita sedang mengupayakan supaya ada pengembangan sumber-sumber (migas) baru sehingga kita bisa menemukan migas. Kalau gasnya oke, kalau minyaknya butuh waktu,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam informasi tertulis dilansir laman Antara di Jakarta, Minggu (19/1).
Arifin mengakui, proses alamiah seperti jumlah dan waktu menyebabkan terjadinya penurunan produksi migas pada dekade terakhir. Kondisi ini menjadi tugas besar dirinya saat ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Hal yang paling utama (arahan Presiden) adalah bagaimana bisa meningkatkan lifting migas karena memang dalam beberapa tahun ini produksi migas kita menurun,” ujar dia.
Saat ini, Pemerintah mempercayakan kepada Pertamina selaku perusahaan pelat merah untuk mengelola beberapa WK yang sudah berakhir masa kontraknya dan dikembalikan oleh negara.
“Pertamina ditugaskan untuk alih kelola dan mengembalikan produktivitas (WK terminasi),” tegas Arifin.
Adapun 12 proyek yang dijadwalkan beroperasi di tahun 2020 sebagai berikut:
1. Proyek Bukit Tua Pase-3
Dikerjakan oleh Petronas Carigali Ketapang III Ltd. dengan kapasitas fasilitas produksi 31,5 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dan estimasi produksi 31,5 MMscfd. Saat ini operator dalam tahapan pengerjaan engineering, procurement, dan construction (EPC). Proyek ini dijadwalkan berproduksi Januari 2020.
2. Proyek Grati Pressure Lowering
Dikerjakan oleh Ophir Indonesia (Sampang) Pty. Ltd. dengan kapasitas fasilitas produksi 30 MMscfd dan estimasi produksi 30 MMscfd. Tahapan saat ini yakni pengerjaan EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Maret 2020.
3. Proyek Buntal-5
Dikerjakan oleh Medco Energi dan dijadwalkan akan berproduksi pada Maret 2020. Sama dengan Bukit Tua Pashe-3, awalnya proyek ini masuk dalam daftar proyek onstream tahun lalu namun terpaksa tak dapat beroperasi. Hal ini lantaran rig untuk pengeboran proyek tidak kunjung datang karena masih digunakan di Vietnam.
4. Proyek Sembakung Power Plant
Dikerjakan oleh PT Pertamina EP dengan tahapan saat ini yakni pengerjaan EPC. Proyek ini dijadwalkan beroperasi pada Februari 2020.
5. Proyek Randu Gunting.
Dikerjakan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) Randu Gunting dengan kapasitas fasilitas produksi 5 MMscfd dan estimasi produksi 3 MMscfd. Tahapan saat ini yakni pengerjaan Front End Engineering Design (FEED) atau desain detail rekayasa dan dijadwalkan berproduksi Mei 2020.
6. Proyek Kompresor Betung
Dikerjakan oleh PT Pertamina EP dengan kapasitas fasilitas produksi 15 MMscfd dengan estimasi mencapai 15 MMscfd. Tahapan yang saat ini dilakukan oleh operator yakni pengerjaan EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juni 2020.
7. Proyek Malaca Strait Phase-1 (EPF)
Dikerjakan oleh EMP Malaca Strait dengan kapasitas fasilitas produksi 3000 barel minyak per hari (bopd) dan estimasi produksi 3000 bopd. Tahapan saat ini yakni proses tender dan dijadwalkan berproduksi pada Juni 2020.
8. Proyek Meliwis
Dikerjakan oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty.Ltd. dengan kapasitas fasilitas produksi 20 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 20 MMscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juni 2020.
9. Proyek Cantik
Dikerjakan oleh PT Sele Raya Belida II dengan kapasitas fasilitas produksi 2,5 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 2,5 MMscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juli 2020.
10. Proyek Kompresor LP-MP SKG-19
Dikerjakan oleh PT Pertamina EP dengan kapasitas fasilitas produksi 150 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 150 MMscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juli 2020.
11. Proyek Peciko 8A
Dikerjakan oleh Pertamina Hulu Mahakam dengan kapasitas fasilitas produksi 8 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 8 MMscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Agustus 2020.
12. Proyek Merakes
Dikelola oleh Eni East Sepinggan Ltd. Proyek ini ditargetkan onstream pada September 2020 dengan kapasitas fasilitas 400 MMscfd dan estimasi produksi 360 MMscfd.