ASPEK.ID – Pemerintahan Indonesia masih terus memberikan tambahan modal bagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Penyertaan Modal Negara (BUMN) untuk tahun depan.
PMN ini ditujukan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur sektor energi dan konektivitas antar wilayah, serta untuk mendukung pembiayaan kredit kepemilikan rumah maupun pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dikutip dari CNBC Indonesia, Investasi kepada BUMN melalui PMN pada tahun depan turun tipis dari tahun ini. Tahun depan, investasi kepada BUMN diperkirakan mencapai Rp 17,7 triliun, atau turun tipis Rp 100 miliar dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 17,8 triliun. Anggaran PMN tahun ini akan diberikan kepada 8 BUMN atau lebih banyak dibandingkan tahun ini hanya kepada 3 BUMN.
Adapun anggaran PMN masuk ke dalam pembiayaan investasi. Pembiayaan investasi ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk mendukung berbagai kebijakan Pemerintah, seperti mempercepat pembangunan infrastruktur, mendorong program ekspor nasional, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemberdayaan koperasi, dan UMKM serta meningkatkan peran
serta Indonesia di dunia internasional.
1. PMN PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp 2,5 triliun.
2. PMN PT Hutama Karya (Persero) Rp 3,5.
3. PMN PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Rp 0,3 triliun.
4. PMN PT Geo Dipa Energi (Persero) Rp 0,7 triliun.
5. PMN PT PNM Rp 1 triliun.
6. PMN PT PLN (Persero) Rp 5 triliun.
7. PMN Kepada PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) Rp 3,8 triliun.
8. PMN untuk Penguatan Neraca Transaksi Berjalan Rp 1 triliun.