ASPEK.ID, JAKARTA – PT Barata Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan proyek pekerjaan rehabilitasi Bendungan Pasar Baru Daerah Irigasi (DI) Cisadane milik Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara tepat waktu (ahead).
Rehabilitasi pintu air ini merupakan yang pertama sejak Bendungan Pasar Baru dibangun pada 1930. Bendungan Pasar Baru yang memanjang dari timur ke barat ini memiliki panjang 125m dengan 10 pintu air dengan lebar pintu 10m, 3 intake, 2 pintu penguras lumpur, tinggi pintu bawah 5m, tinggi pintu atas 3m dan berat pintu masing-masing 25 ton.
Dalam proyek rehabilitasi bendungan tersebut, lingkup pekerjaan PT Barata Indonesia (Persero) meliputi penggantian seluruh pintu air, pembuatan rumah genset hingga sistem pengendalian over head crane stop log.
Dengan selesainya pekerjaan Bendungan Pasar Baru tersebut, semakin menambah banyak portfolio perusahaan di bidang Sumber Daya Air. PT Barata Indonesia juga memiliki kompetensi di bidang sumber daya Air dengan kapabilitasnya di bidang komponen bendungan maupun pintu air.
Bahkan prestasi Barata Indonesia di bidang Sumber Daya Air, mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah berhasil memproduksi dua buah Hollow Cone Valve (HCV) yang memiliki diameter 3.850 mm dengan berat tiap unit 31.000 kg.
PT Barata Indonesia (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa EPC, konstruksi dan manufaktur.
Barata mengalami beberapa tahapan transformasi sejak berdiri. Berawal dari cikal bakal Perseroan NV BRAAT pada tahun 1924 hingga saat ini telah terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan namun masih memiliki benang merah bidang usaha yang menjadi keunggulan bagi Perseroan.
Pada 2018, PT Barata Indonesia (Persero) berhasil meraih pendapatan Rp 3,65 trilliun, laba bersih Rp 67,8 miliar dengan total asset sebesar Rp 4,55 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 1,2 triliun.