PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis (16/3/2023). Mirae asset sekuritas memprediksi nilai dividen per share BBCA akan naik tahun ini. Head of research Team II Mirae Asset Indonesia, handiman Soetoyo menjelaskan bahwa kenaikan besaran dividen sejalan dengan limpahan pendapatan laba bersih yang dibukukan perseroan pada tahun buku 2022 mencapai Rp40,7 triliun atau naik 20,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Dividen yield BCA diperkirakan seperti biasa ada di kisaran 2 persenan,” jelas Handiman.
Secara lebih rinci, dalam materi yang dibagikannya Handiman memprediksi bahwa dividen yield BBCA berada pada level 2,23 persen. Sedangkan, apabila mengacu pada harga pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (15/3/2023) BBCA duduk di level Rp8.325.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa besaran dividen per share (DPS) yang akan dibagikan perseroan kepada para pemegang saham pada esok hari diperkirakan berada pada kisaran Rp194,35 atau naik pada pada sekitar 20 persen hingga 30 persen dibandingkan DPS tahun buku 2021 sebesar Rp145.
Handiman menjelaskan pada tahun ini pihaknya memprediksi bahwa BBCA juga masih akan melanjutkan tren positif.
“Top picks kami ada di BCA dan Bank Mandiri yang mana target price BCA kita tetapkan ada di Rp10.100 dan Bank Mandiri di Rp12.300,” jelasnya.
Handiman menambahkan, pihaknya lebih condong kepada saham bank yang memiliki eksposur tinggi pada segmen korporasi yang umumnya lebih memiliki kualitas aset yang lebih baik. Adapun secara lebih rinci, price to book value BBCA sepanjang 2023 diprediksi sebesar 4,1 kali dengan besaran dividen yield sebesar sebesar Rp2,1 persen.