ASPEK.ID, JAKARTA – Salah satu pemegang saham PT Bukalapak.com, Pandu Patria Sjahrir menegaskan, penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Bukalapak bukanlah aksi keluar atau exit strategy oleh para investor lama unicorn tersebut.
Dikutip dari akun Instagram @pandusjahrir, Sabtu (17/7/2021), Pandu merangkum sejumlah fakta menarik dari IPO Bukalapak.
Pertama, Bukalapak merupakan perusahaan teknologi (dari kelompok startup berstatus unicorn) pertama yang IPO di Indonesia. Bukalapak dengan market cap yang ada, sudah terbukti bisnis modelnya.
“Jadi, jika Anda ingin mempunyai portofolio perusahaan teknologi, ini salah satunya,” tulis Pandu.
Bukalapak merupakan perusahaan yang baru berdiri sepuluh tahun, dan perusahaan akan melakukan IPO terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia.
Menurut Pandu, inilah yang menarik dari perusahaan-perusahaan teknologi karena mereka sangat cepat mengubah ekosistem yang ada.
IPO Bukalapak bukan sebagai exit strategy karena dana segar yang masuk adalah new money. Pandu mengingatkan, penggunaan dana invetasi pada perusahaan teknologi hanya dua.
“Penggunaanya hanya dua, yaitu penguatan teknologi for a better service to customer dan human capital untuk mencari best-in-class talent untuk masuk perusahaan itu,” jelas Pandu yang juga menjabat sebagai Komisaris BEI.