ASPEK.ID, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk merampingkan sejumlah perusahaan pelat merah yang memiliki anak hingga cucu usaha berbeda dari inti bisnisnya.
Selanjutnya, Kementerian BUMN akan menyesuaikan struktur perusahaan sesuai dengan bisnis inti induk usaha. Namun, tak sama seperti holding sektoral.
“Kementerian BUMN ingin semua kembali ke bisnis inti masing-masing. Itu tetap mekanisme bisnis. BUMN yang memiliki bisnis inti hotel ya Inna Hotel. Tapi ternyata ada 85 hotel yang dimiliki BUMN,” kata Arya dilansir CNN Indonesia di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Disebutkannya, saat ini ada 85 hotel yang berada di bawah naungan perusahaan pelat merah, namun bukan bagian dari BUMN perhotelan yakni PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau Inna Hotel Group.
Ia mencontohkan sejumlah BUMN yang memiliki bisnis hotel, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT PANN Multi Finance (Persero). Khusus PANN, Arya menyatakan manajemen sengaja membangun usaha perhotelan karena menguntungkan bagi arus kas perusahaan.
“PT PANN punya hotel di Bandung besar. Saya tanya apakah menguntungkan. Mereka bilang, iya pak itu bantu kami bayar gaji-gaji,” ucap Arya.
Pria yang baru saja diangkat menjadi Komisaris di PT Inalum (Persero) itu juga menyatakan ada beberapa BUMN yang memiliki anak atau cucu usaha berupa rumah sakit dan bisnis logistik. Padahal, induknya (BUMN) tak bergerak di dua sektor itu.
Dia menyatakan bahwa bisnis logistik seharusnya menjadi bisnis PT Pos Indonesia (Persero). Namun, bisnis itu juga ditemui di PT Garuda Indonesia (Persero) dan PT Pelindo (Persero) serta BUMN Perkebunan dan jumlahnya mencapai 30-an.
“Saya lagi hitung berapa rumah sakit yang dimiliki. Ini tantangan ke depan. Kami mulai ke core bisnis agar makin kuat,” tandas Arya.