ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan menindaklanjuti kasus pesawat Airbus A330-900 milik Garuda Indonesia yang membawa onderdil seri terbatas (limited edition) motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Budi Karya Sumadi mengaku belum mendapatkan laporan resmi terkait pemberitaan tersebut dan akan memberikan klarifikasi nanti.
“Tapi karena itu adalah penerbangan perdana, tentu akan mengkaitkannya dengan regulasi. Saya belum mengklarifikasi terkait itu nanti saya tunggu Ibu Dirjen akan mengklarifikasi apa yang terjadi,” katanya dilansir laman Antara usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Diketahui sebelumnya, Garuda Indonesia menerbangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 dari Toulouse,Prancis pada Sabtu (16/11) dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11).
Petugas Bea Cukai selanjutnya mendapati info adanya kargo berisi Harley Davidson dan beberapa barang mewah lainnya yang tidak dinyatakan dalam manifes pesawat.
Petugas lalu menyita barang-barang itu di depan gudang impor. Petugas Bea Cukai juga sempat membobol truk milik GMF dan diketahui motor tersebut ternyata moge bekas keluaran tahun 1970-an edisi terbatas.
Selain moge Harley Davidson, Bea Cukai juga mendapati tiga boks lainnya yang berisikan dua unit sepeda bermerek Brompton yang dibawa penumpang berinisial LS. Total ada 18 boks yang diamankan oleh petugas.
Sementara itu Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan bahwa pihaknya siap mentaati peraturan yang berlaku serta membayar biaya impor barang-barang tersebut.
“Kalau misalnya diminta bayar biaya impor, ya kita akan bayar. Kalau misalnya tetap dilarang, ya akan kita kembalikan,” kata Ikhsan, Selasa (3/12).
Ikhsan menambahkan, saat ini onderdil motor Harley Davidson tersebut masih ditahan oleh petugas Bea dan Cukai. Mengenai biaya pajak, Ikhsan menyebut bahwa biayanya sekitar Rp 50 jutaan.