ASPEK.ID – Jemaah haji Indonesia diimbau agar menggunakan batik haji nasional saat keberangkatan mereka ke tanah air.
Seperti disampaikan Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat saat menemukan rombongan jemaah haji yang menggunakan atribut identitas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) saat akan pulang ke Tanah Air.
Mereka diminta melepas atribut tersebut dan mengenakan seragam resmi Batik Haji Nasional.
Arsyad menegaskan dalam aturannya, jemaah haji Indonesia ketika masuk maupun keluar dari Arab Saudi wajib mengenakan seragam resmi yang ditetapkan pemerintah. Namun masih saja ditemukan ada kloter dari sejumlah embarkasi yang mempergunakan atribut identitas kelompok bimbingannya.
“Akhirnya kami sampaikan kepada pimpinananya untuk dibuka,” kata Arsyad.
Sikap tegas itu dilakukan karena ada kekhawatiran, ketika jamaah haji mengenakan atribut KBIH dan terpisah dari rombongan, maka petugas tidak mudah mengenalinya.
Arsyad bertutur bahwa beberapa tahun lalu, seorang jemaah haji Indonesia tertinggal pesawat karena tertidur. Petugas maskapai tidak membangunkannya karena dia memakai seragam lain, bukan batik haji nasional.
“Makanya setiap ada jemaah dari KBIH atau dari kelompok apapun memakai seragam identitasnya, kami langsung sampaikan kepada ketua rombongannya atau pimpinan tolong kerja samanya untuk bisa dibuka,” katanya.
Selain mudah dikenali petugas, menurut Arsyad, mengenakan seragam resmi juga membuat jemaah haji Indonesia terlihat sama, rapi, dan kompak.