Lebih dari 100 warga Palestina menjadi korban dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang melindungi para pengungsi di Kota Gaza.
Tiga bom Israel menghantam sekolah al-Tabin, yang terletak di distrik Daraj, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tentang serangan pada hari Sabtu, yang digambarkannya sebagai “pembantaian yang mengerikan”.
Dikutip dari Aljazeera, perempuan, anak-anak, dan orang tua dilaporkan termasuk di antara korban tewas dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah. Serangan itu terjadi saat orang-orang sedang melaksanakan salat subuh dan memicu kebakaran yang membakar habis gedung tersebut.
Ismail al-Thawabta, kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara Israel menggunakan tiga bom seberat masing-masing 2.000 pon (907kg) dalam serangannya.
Ia mengatakan Israel menyadari keberadaan orang-orang terlantar di dalam sekolah tersebut.
Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang “pusat komando dan kontrol” yang “berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi komandan Hamas”.
Tanpa memberikan bukti, militer Israel mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menunjukkan ada 20 pejuang Hamas dan Jihad Islam, termasuk komandan senior, yang beroperasi dari sekolah tersebut.
Dikatakan juga bahwa angka korban sipil yang diberikan oleh otoritas Palestina tidak akurat.
Pasukan Israel telah berulang kali menyerang sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan di Gaza, mengklaim bahwa sekolah-sekolah tersebut adalah pusat komando Hamas, kelompok Palestina yang memerintah wilayah tersebut, untuk menyembunyikan para pejuang dan memproduksi senjata.