ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba sebelum provisi (PPOP) Rp14,1 triliun dengan realisasi laba bersih Rp 5,9 triliun.
Sementara capaian PPOP naik 1,7 persen, sementara laba bersih turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,92 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan laba, penyaluran kredit hingga triwulan I 2021 tercatat mencapai Rp 779 triliun.
“Kami melihat laju pertumbuhan ini sebagai tanda positif mulai berdenyutnya sisi permintaan dunia usaha yang perlu terus dijaga dan bahkan diperkuat agar ekonomi Indonesia segera pulih. Oleh karena itu, kami tidak akan lengah dan terus waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan, dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).
Adapun, pertumbuhan tersebut ditopang oleh segmen wholesale yang tumbuh tipis 0,18 persen yoy menjadi Rp 513,9 triliun serta segmen UMKM yang tumbuh baik sebesar 3,22 persen YoY menjadi Rp 92,1 triliun.
“Kami optimis perkembangan program vaksinasi covid-19 yang dikombinasikan dengan berbagai stimulus kebijakan pemerintah dan regulator, termasuk berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat, akan mampu membangkitkan perekonomian Indonesia dari tekanan dahsyat pandemi Covid-19,” katanya.
Pencapaian Mandiri tetap memperhatikan kualitas pembiayaan sehingga rasio NPL konsolidasi terjaga baik di kisaran 3,15 persen dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220 persen. Beberapa sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit segmen wholesale antara lain sektor FMCG, Perkebunan dan Konstruksi.
Sementara di sektor UMKM, outstanding portfolio KUR juga tumbuh kencang di kisaran 35,4 persen yoy menjadi Rp 46,2 triliun, dimana Rp 9,6 triliun disalurkan kepada 99.162 debitur dalam 3 bulan pertama tahun ini.




















