ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan mengapresiasi Program Rencana Induk Pariwisata Terpadu/Integrated Tourism Master Plan (ITMP) untuk tiga destinasi prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur dan Lombok.
“Saya apresiasi ITMP, ini adalah kerja terpadu dan terintegrasi, jadi kita kerjakan ini dengan sungguh-sungguh. Menurut hemat saya, pertama, jangan dibuat design yang biasa, kedua, pengerjaannya juga jangan yang biasa, dan yang ketiga pengawasannya pun harus bagus. Kalau ketiga hal ini berkontribusi saya melihat apa yang kita yakini ini akan terlaksana,” kata Menko Luhut saat menghadiri Pertemuan Pembahasan Integrated Tourism Master Plan di Gedung Bappenas, Senin (19/08/2019).
Dikatakan, Luhut memerintahkan para jajaran di bawah kementeriannya dan kementerian yang terkait langsung, untuk melaksanakan apa yang ada dalam ITMP secara total.
“Kita semua bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi saya kira kita di tingkat menteri sudah melakukan berbagai pertemuan dengan intens mengenai hal ini. Jadi, teman-teman di eselon I, II, dan III inilah yang harus mengerjakan dengan passion dan mendetail. Yang besar sudah konsultan yang buat, akan tetapi yang detail itu urusan kita,” jelasnya.
Menurut Menko Luhut, para menteri terkait akan melaksanakan pertemuan lanjutan di Danau Toba, disusul dengan di wilayah Borobudur dan sekitarnya.
“Nanti pada tanggal 6 September kami akan melaksanakan rapat lagi di Danau Toba, setelah jadi lalu kita pindah ke Borobudur, karena kalau kita tidak bergerak cepat, maka satupun tidak ada yang jadi,” imbuhnya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan serta infrastruktur dasar pariwisata, meningkatkan perekonomian lokal/masyarakat dari pembangunan pariwisata, dan mendorong investasi swasta di tiga lokasi Destinasi Prioritas Nasional tersebut.
Tujuan diselenggarakannya Indonesia Tourism Development Project (ITDP) adalah, meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dan domestik di tiga lokasi, peningkatan pengeluaran rata-rata per hari, per pengunjung di tiga lokasi dan pembukaan jumlah lapangan kerja baru yang terkait langsung sektor pariwisata di tiga lokasi.
ITMP akan ditetapkan melalui Peraturan Presiden (PerPres) dan menjadi rujukan bagi perencanaan pengembangan pariwisata, untuk seluruh sektor, baik publik, swasta dan juga masyarakat.
Penghijauan Lahan Selanjutnya, Menko Luhut menyampaikan beberapa permasalahan lahan, antara lain di wilayah Danau Toba yang diketahui banyak beralih fungsi.
Menurutnya, setelah kunjungan Presiden Joko Widodo, maka akan ada sekitar 50 ribu lahan, dari sekitar 150 ribu lahan yang akan direvitalisasi dan akan dihijaukan kembali.
“Masalah tanah? semisal di Danau Toba, itu ada 150 ribu hektar lebih, nanti tanah tersebut akan dikembalikan kepada habitatnya dan Presiden Jokowi sudah melihat langsung kesana dan melihat sekitar 50 ribu hektar yang akan kita revitalisasi , kita akan lakukan penghijauan dengan demikian daerah tersebut akan menjadi hijau kembali,” terangnya.
Indonesia, sambung Menko Luhut pun sangat potensial untuk berperan aktif dalam penghijauan dunia.
“Saya juga baru melihat dari foto citra satelit NASA, ternyata dunia ini lebih hijau dibanding 20 tahun lalu, dan yang banyak kontribusi adalah Tiongkok. Kita jangan mau kalah. Kita punya mangrove, hutan rimba, seaweed dan coral reef, dan ini semua punya kontribusi hampir 89 persen, jadi Indonesia ini sangat potensial untuk mewujudkan itu,” pungkasnya.