ASPEK.ID, JAKARTA – Raksasa otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz akan meningkatkan kepemilikan saham di produsen mobil asal Inggris, Aston Martin.
Sebagaimana dilansir dari laman Reuters, Kamis (29/10), kepemilikan saham Marcedes akan meningkat hingga 20 persen pada 2023 mendatang.
Aston Martin, yang populer sebagai produsen mobil pilihan James Bond, telah mengalami saat-saat ‘naik daun’ sejak dua tahun lalu, dengan sahamnya kehilangan dua pertiga nilainya pada tahun ini.
Perusahaan berusia 107 tahun itu mempekerjakan Tobias Moers, mantan CEO Mercedes-AMG, sebagai bos barunya pada Agustus.
Peningkatan saham Mercedes dari 2,6 persen akan dilakukan dalam beberapa tahap sebagai bagian dari penerbitan lebih luas 250 juta saham dengan harga masing-masing 50 pence.
Saham yang dikeluarkan akan memiliki nilai maksimum 286 juta pound (372,7 juta dolar AS). Kesepakatan itu akan melihat perjanjian pasokan antara kedua perusahaan, yang berlaku sejak 2013, diperluas untuk memberi Aston Martin akses ke teknologi kunci Mercedes termasuk sistem penggerak hybrid dan listrik.
“Kami mengambil langkah besar ke depan seiring dengan kemitraan jangka panjang kami dengan Mercedes-Benz AG bergerak ke level lain, dengan mereka menjadi salah satu pemegang saham terbesar perusahaan,” kata ketua dan pemegang saham terbesar Aston Maertin, Lawrence Stroll dalam keterangan resminya.
Nantinya, sebagaimana dilansir laman Republika, Marcedez akan mendapatkan hak untuk menominasikan satu direktur non-eksekutif untuk dewan Aston Martin setelah peningkatan kepemilikan saham pertamanya.
Aston yang telah memulai pengiriman kendaraan sport pertamanya, DBX, pihaknya mengalami kerugian inti yang disesuaikan sebesar 29 juta pound pada kuartal ketiga, versus keuntungan sebesar 43 juta pound tahun lalu.
Aston Martin menargetkan belanja modal tahunan sebesar 250 juta pound hingga 300 juta pound per tahun antara 2021 dan 2025. Ini membayangkan volume produksi sekitar 10 ribu unit, pendapatan sekitar dua miliar pound dan laba inti yang disesuaikan sebesar 500 juta pound pada 2024 atau 2025.