ASPEK.ID, JAKARTA – Situs AirlineRatings.com beberapa waktu lalu menerbitkan daftar maskapai paling berbahaya di dunia berdasarkan sistem peringkat satu sampai dengan tujuh bintang.
Faktor-faktor seperti kematian selama 1 dekade terakhir, daftar hitam negara dan sertifikat Audit Keselamatan Operasional Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IOSA) adalah beberapa hal yang dinilai.
Tak satu pun dari maskapai penerbangan di bawah ini mencapai lebih dari dua dari total tujuh bintang yang ditetapkan.
Baca Juga: Daftar Panjang Bos BUMN Terlibat Korupsi, Siapa Menyusul?
Tara Air
Tara Air hanya mendapatkan satu bintang. Beberapa kecelakaan fatal pada 2010 dan 2011 di pegunungan Himalaya, belum membantu peringkat operator yang berbasis di Nepal ini.
Nepal Airlines
Maskapai ini telah mengalami 9 kecelakaan fatal selama 8 tahun terakhir. Nepal Airlines telah terbang sejak 1958 dengan nama Royal Nepal Airlines, maskapai ini dilarang terbang ke Uni Eropa.
Ariana Afghan Airlines
Maskapai nasional Afghanistan ini hanya memiliki 5 pesawat dalam armada mereka saat ini dan catatan mengejutkan 19 pesawat yang dihapuskan selama sejarahnya. Ariana pernah mengalami 7 insiden fatal dalam sejarahnya.
Bluewing Airlines
Bluewing berbasis di Suriname. Hilangnya 3 pesawat Antonov An-28 yang berbeda selama 3 tahun terakhir membuat maskapai ini dilarang terbang di wilayah udara Eropa dan beberapa Negara tetangganya.
Kam Air
Maskapai yang berbasis di Afghanistan ini dilarang terbang di wilayah udara AS, dan ketika Kam berusaha untuk terbang ke Uni Eropa pada tahun 2010, mereka mendapati diri mereka menolak izin untuk beroperasi di sana juga setelah insiden kecelakaan fatal dan pernah mendapat ancaman bom.
Trigana Air
Mengalami 10 kerusakan dan 14 kecelakaan Trigana, tidak mengherankan jika maskapai Indonesia yang beroperasi di Papua ini hanya mendapat peringkat bintang 1. Trigana juga dilarang dari wilayah udara UE dan AS.
SCAT Airlines
Maskapai yang berbasis di Kazakhstan ini memiliki catatan keselamatan yang tidak mengesankan, meski tidak mengalami kecelakaan fatal sejak 2013. SCAT belum memiliki sertifikat keamanan yang diakui dunia.