ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memerintahkan Panglima TNI untuk mengkoordinasikan kegiatan testing dan tracing pasien Isoman atau isolasi mandiri Covid-19.
Pelacakan tersebut akan dimulai pada Senin (26/7/2021) di tujuh wilayah aglomerasi di Jawa dan Bali Targetnya, minimal pengetesan dan pelacakan dilakukan pada delapan kontak erat per pasien yang dicapai dalam 2 pekan ke depan.
“Kalau bisa, TNI segerakan proses testing agar kita bisa membawa penderita ketika saturasi masih diatas 80 sehingga mereka masih bisa tertolong,” pinta Luhut, Sabtu (24/7/2021).
Menurutnya, penanganan pasien Isoman wajib diperhatikan. LaporCovid-19 mencatat 2.313 pasien meninggal di luar rumah sakit saat melakukan isolasi mandiri.
“Saya kira penanganan pasien yang isolasi mandiri itu perlu diperhatikan, karena pada umumnya yang dibawa ke rumah sakit itu sudah pada level yang parah,” ajak Luhut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan laporan yang diperolehnya melalui kontak telepon dengan beberapa dokter perawat pasien Covid-19, pasien dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah.
“Pasien yang tidak tertolong itu umumnya masuk RS sudah terlambat, saturasi oksigennya, hanya 70 atau 80,” ungkapnya.
Terkait hal ini, Menkes Budi menyatakan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk melengkapi fasilitas oximeter.
“Jadi kalau saturasinya masih di atas 94 itu masih aman untuk melakukan isoman di rumah dengan catatan tidak bergejala. Tetapi kalau bergejala dan saturasinya di bawah 94 harus segera dirawat di lokasi isoter atau RS yang memiliki fasilitas alkes dan nakes,” sebut Budi.