Jamaah haji, khususnya yang memiliki uzur seperti lansia atau yang sakit, dianjurkan shalat wajib lima waktunya di hotel. Ini sebagai upaya menjaga kondisi prima saat puncak haji nanti. Jarak hotel ke Masjidil Haram diperkirakan sekitar 3 km-5 km. Untuk ke sana, jamaah haji bisa menggunakan bus shalawat yang disiapkan oleh penyelenggara haji.
Area Masjidil Haram sendiri sangat luas. Diperlukan kondisi yang prima jika ingin beribadah di sini. Mengenai anjuran ini, sebagian jamaah haji mungkin ada yang berpikir bahwa shalat di hotel tak sama pahalanya dengan shalat di Masjidil Haram.
Padahal, pahala shalat yang berlipat ganda tidak hanya dikhususkan di Masjidil Haram, melainkan seluruh tanah Makkah. Hal itu disampaikan oleh praktisi senior penyelenggaraan haji dan mantan Direktur Pembinaan Haji Kemenag KH Ahmad Kartono.
Dia menjelaskan, ada tiga masjid yang ketika shalat di dalamnya insya Allah pahalanya dilipatgandakan. Ketiganya adalah Masjidil Haram (100 ribu kali dibanding shalat di tempat lain), Masjid Nabawi (1.000 kali dibanding shalat di tempat lain), dan Masjid Al Aqsa (500 kali dibanding shalat di tempat lain).
Kiai Ahmad melanjutkan, shalat di luar area Masjidil Haram pun tetap dicakupi oleh pelipatgandaan pahala ini. Hal itu sepanjang seseorang shalat di seluruh tanah suci Makkah.
“Ibnu Abbas (sahabat nabi) menyatakan bahwa tanah haram Makkah ini seluruhnya hukumnya adalah seperti Masjidil Haram. Yang kedua, di dalam kitab Asbah Annubuwin yang disampaikan oleh Imam As Suyuthi, bahwa keutamaan shalat di Masjidil Haram yang dilipatgandakan bukan hanya dikhususkan untuk Masjid al-Haram saja, tetapi berlaku untuk seluruh Tanah Haram (Makkah),” jelasnya dikutip dari republika.