ASPEK.ID, CHINA – Perusahaan teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics segera menutup pabrik manufaktur ponsel di Guangdong, China akhir bulan ini.
Sebelumnya, Samsung telah memangkas jumlah produksi ponsel di pabrik manufaktur mereka lainnya di kota Huizhou, China, pada Juni lalu. Hal ini dilakukan karena Samsung disebut tidak dapat bersaing dengan vendor ponsel lain yang ada di negara tirai bambu itu, seperti dilaporkan berita Korsel, Chosun.
“Di China, masyarakat membeli smartphone lokal yang lebih murah dan ponsel kelas atas seperti Apple. Sehingga perusahaan menilai hanya memiliki sedikit harapan untuk menghidupkan kembali saham Samsung,” kata seorang analisis dari Cape Investement & Securities dilansir dari CNN Indonesia.
Lembaga pemeringkat Fitch sempat mengatakan Samsung akan menjadi pihak yang diuntungkan di tengah perang antara Huawei dan pemerintah AS.
Mengutip Sam Mobile, Penurunan penjualan Huawei diprediksi bisa membuat konsumen berangsur-angsur meninggalkan merek asal China tersebut. Kondisi ini bisa menjadi peluang bagi Samsung untuk meningkatkan pangsa pasar bisnis.
“Konsumen yang terbiasa dengan sistem operasi Android cenderung mempertimbangkan untuk membeli merek ponsel pintar selain Huawei,” ujar Fitch.