Ada beberapa penyebab seseorang alami nyeri tulang belakang. Salah satunya banyak duduk berjam-jam. Meskipun banyak orang mengaku kerap mengalami, ternyata ada kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami nyeri tulang belakang. Salah satunya adalah orang dengan kebiasaan merokok.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis ortopedi dan traumatologi di RS EMC Alam Sutera, Jephtah Tobing.
“Orang yang punya kebiasaan merokok itu punya risiko untuk terkena nyeri punggung lebih tinggi,” katanya, (29/5/2023).
Jephtah mengungkap, hal ini mengingat kebiasaan merokok dapat mengganggu aliran darah. Padahal, otot, tulang, dan saraf mendapatkan nutrisi dari pembuluh darah.
“Ibarat supply system, pembuluh darah itu yang memberi makanan,” tuturnya.
Dengan begitu, organ tubuh tak dapat berjalan dengan baik jika persediaan nutrisinya tidak bagus.
“Stres oksidatif dari rokok itu membuat pembuluh darah tidak bagus, sehingga otot-ototnya, ligamen-ligamennya, dan organ-organ lain di tulang belakang tidak mendapat makanan. Sehingga, rentan terjadi keluhan nyeri di tulang belakang tersebut,” lanjut Jephtah.
Stres oksidatif merupakan kondisi yang dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup antioksidan untuk menetralkan radikal bebas, seperti mengutip Klikdokter. Menurut Jephtah, perokok pasif pun memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami nyeri tulang belakang.
“Stres oksidatif itu dari pembakaran, dari asap rokok. Jadi, untuk perokok pasif kurang lebih efeknya sama,” ujarnya.
Selain perokok, Jephtah juga mengungkap dua kelompok orang lainnya yang berisiko tinggi untuk mengalami nyeri tulang belakang.
“Pertama, mereka yang tak beraktivitas fisik secara rutin atau tidak berolahraga secara teratur,” katanya.
Sementara itu, yang kedua adalah orang-orang dengan berat badan berlebih dan obesitas.
“Atau yang kalau misal kita ukur tinggi dan berat badannya, indeks massa tubuhnya itu antara berat badan berlebih (overweight) atau obesitas,” dia menambahkan.