Oleh Iqbal Suliansyah, ST [Alumni Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Angkatan I Lemhannas Tahun 2022]
Presiden Jokowi memberi usulan agar Menteri Pertahanan menjadi orkestrator Intelijen. Usulan tersebut menimbulkan respon yang beragam dari berbagai pihak khususnya pakar atau pemerhati bidang pertahanan bahkan di kalangan komunitas intelijen. Istilah orkestrasi intelijen merupakan hal baru dan asing , selain tentunya menimbulkan berbagai perdebatan, spekulasi bahkan tafsir.Muncul dugaan, usulan ini memperlihatkan Jokowi sedang serius dan konsen dalam hal tersebut.Apa gerangan alasan sehingga membuat Presiden ke-7 menggagas orkestrasi intelijen?
Orkestra merujuk KBBI memiliki pengertian seni mengolah karya musik sehingga dapat dimainkan oleh orkes, misalnya musik untuk piano digubah untuk orkses. Usulan ini selain mendapat pertentangan karena tentu menambah permasalahan berkaitan dengan tata Kelola intelijen juga dikaji secara aturan bertentangan dengan Undang-Undang Inteljen Negara Nomor 17 tahun 2011.
Istilah orksestrasi intelijen ini tentu menjadi pro dan kontra karena menguak hubungan antar sipil dengan militer, serta kontrol.Spekulasi timbul karena Menteri Pertahanan adalah ketua partai. Mengutip Sherman Kent berhubunga dengan indepedensi intelijen yaitu analis intelijen menjaga jarak dengan pembuat kebijakan dengan tujuan terjaganya obyektivitas produk intelijen guna menghindari kepentingan politik user.
Usulan ini jika dibaca bisa menjadi pertanda kekhawatiran Presiden Jokowi akan munculnya ancaman-ancaman besar, termasuk resesi global, isu hangat tentang geopolitik dan ekonomi. Fungsi intelijen sebagai pencegah atau memberi peringatan dini akan gagal jika ancaman diketahui presiden terlambat atau setelah kejadian. Mungkin saja, hal-hal itu yang melatarbelakangi Jokowi menggagas usulan dengan harapan semakin mudah terciptanya kebijakan dan Langkah strategi yang cepat dan tepat.
Ada kendala yang muncul jika presiden menerima segala hal berkaitan dengan informasi intelijen. Selain itu memberi informasi yang tidak menyeluruh atau Cuma setengah-setengah akan menimbulkan risiko lain yaitu bisa saja ada informasi penting yang tidak sampai. Tentu, berbicara berkaitan dengan laporan intelijen, harus tepat waktu, ringkas, dan jelas sehingga laporan-laporan tersebut memiliki jangka waktu menengah dan Panjang.
Laporan-laporan tersebut juga terangkum dalam laporan harian yang mendesak dan terkini sehingga akan terciptanya mitigasi sebelum menimbulkan gejolak-gejolak yang tidak diharapkan.
Seiring makin bergejolaknya perdebatan dan penafsiran orkestrasi intelijen, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memberi pemahaman bahwa dirinya hanya sebagai koordinator dan menolak anggapan informasi intelijen di bawah Kemenhan. Prabowo menegaskan membantu presiden dalam hal menilai berbagai informasi intelijen.Jika jeli, masyarakat memahami koordinator intelijen adalah Badan Intelijen Negara (BIN).]Indonesia memiliki banyak institusi yang bertugas memberikan informasi intelijen, mulai dari Badan Intelijen Negara, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian, bahkan hingga Badan Siber dan Sandi Negara.
Sebelumnya yaitu zaman era Orde baru, Indonesia memiliki Lembaga intelijen, yaitu Kopkamtib yang berubah menjadi Bakorstranas, intelijen militer strategis, intelijen sipil, koordinasi dan operasi (KIN) berubah menjadi BAKIN, serta intelijen nonformal seperti Opsus, Denpintel POM, SatsusIntel dan lain-lain.
Namun, semakin dinamisnya pergerakan dan kemajuan hingga kemajuan teknologi dan situasi , melahirkan tantangan intelijen di masa depan. Kegagalan intelijen harus menjadi penting mengingat dinamika global yang harus diiringi dengan kemampuan memahami geopolitik sehingga melahirkan Langkah-langkah strategis. Kerjasama berbagai institusi yang berhubungan dengan memberi informasi intelijen kepada presiden juga menjadi penting. Semua institusi tersebut punya peran besar dalam membawa efek positif guna mendeteksi ancaman sedini mungkin.
Kerja keras dan tentu diimbangi dengan kerja cerdas menjadi hal utama untuk meminimalisir adanya kegagalan siklus intelijen , ini berkaitan juga dengan perencanaan hingga tataran operasi intelijen yang baik serta terciptanya saling komunikasi dan koordinasi untuk melahirkan informasi yang tepat untuk segera diambil jalan atau solusi guna pencegahan yang terbaik serta fokus kepada peningkatan sumber daya maupun infrastruktur yang tentu menjadi faktor penting berhasil atau tidaknya tugas-tugas atau operasi intelijen.