ASPEK.ID – Kepemimpinan Budi Waseso dalam menakhodahi Perum BULOG kembali mendapat sambutan positif. Kali ini, ia diganjar penghargaan sebagai salah satu dari 10 orang terpilih sebagai Outstanding People dalam ajang “Infobank Top Ten Most Outstanding People 2019”.
Dalam sambutannya di depan para pelaku sukses ekonomi, Purnawirawan Polri ini mengaku bila kepemimpinan jadi aspek penting bagi kemajuan sebuah lembaga bahkan negara. Hal ini dia wujudkan selama berkarier baik masih aktif sebagai aparat penegak hukum, Kepala BNN, hingga terkini menjadi Direktur Utama Perum BULOG.
“Saya waktu jadi apapun, sampai saya di BNN yang saya gak tau BNN apa, tapi saya semangat terus, saya bangun keteladanan. Sosok ayah saya lah sebenarnya yang membuat saya sampai seperti ini dan beliau juga seorang tentara. Beliau menceritakan apa yang disampaikan orang banyak agar kita harus bermental baja adalah salah, karena baja pun bisa ditembus peluru anti baja. Yang benar adalah kita bermental bola bekel karena bola bekel itu bulat, utuh, tidak ada udara dan elastis. Jika kamu semakin dibenci dan dibanting dengan keras maka akan melambung semakin tinggi,” ungkapnya dalam sambutannya di Financial Club Graha CIMB Niaga, Jakarta.
Buwas sapaan akrabnya selalu maksimal dalam bekerja, ia selalu memetakan masalah dan mencari solusi terbaik untuk menghadapinya. Tak cukup sampai di sana, ketulusan dan keikhlasan dalam bekerja turut menjadi bekalnya memberikan hal positif bagi institusi yang pernah dia kepalai.
“Kuncinya keikhlasan dan ketulusan sebagai abdi negara, lihat di Keraton Solo atau Yogyakarta, lihat abdi dalem, dia sampai mati mengabdi bahwa mereka bahagia melakukan itu. Ayah saya bilang, jangan bermimpi menjadi abdi. Mimpi saja tidak boleh apalagi minta sebagai abdi. Sampai saat ini saya abdikan diri saya pada negara tak ada yang saya cari,” ungkapnya.
Walaupun tidak memiliki latar belakang ekonomi, tapi capaian Buwas menjadi bukti nyata bila pekerjaannya mengepalai Perum BULOG amat gemilang dan dihargai oleh banyak kalangan. Para juri menilai bila mantan Kabareskrim ini memiliki rekam jejak positif dan mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik.
Dia tidak hanya memiliki integritas tinggi, tapi secara berkala berbuat nyata untuk pembangunan negeri terutama dalam penyediaan bahan makanan pokok bagi masyarakat. Terhitung sejak tahun lalu, Buwas menolak keinginan pemerintah untuk melakukan impor beras.
Hal ini berdampak bagus sekarang, karena petani Indonesia lebih leluasa untuk menjual beras dengan harga terbaik serta stok beras di Gudang Perum BULOG masih tetap terjaga hingga akhir tahun. Rekam jejaknya sebagai petinggi di institusi Kepolisian mengantarkannya pada perang melawan kartel mafia di beberapa komoditi pangan. Sekarang satu persatu mafia tersebut terkuak identitasnya dan tengah menjalani proses hukum.
Selain menerima penghargaan dari Infobank, Buwas dijadwalkan untuk menerima dua penghargaan lagi yang akan ia dapatkan dalam waktu dekat. Salah satunya adalah gelar Honoris Cousa dari salah satu perguruan tinggi di Australia pada bulan depan.
“Ada dua lagi penghargaan yang akan saya dapatkan. Saya akan dapat gelar Doktor di Australia. Sebenarnya saya gak ingin Honoris Causa, saya dapat di bulan depan, insha Allah saya ke sana tapi bukan itu yang saya inginkan karena saya hanya bisa mengabdikan diri saya baik sebagai manager dan pemimpin yang baik, saya juga masih terus belajar menjadi lebih baik