ASPEK.ID, JAKARTA – Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menyebutkan, penjualan apartemen atau kondominium di Jakarta pada semester I/2021 mencapai 95,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Syarifah mengatakan kemudahan pembayaran yang ditawarkan sejumlah pengembang berdampak pada tingkat penjualan apartemen di Jakarta selama semester I/2021.
Kemudahan tersebut antara lain, beli sekarang bayar kemudian atau buy now pay later, uang muka atau down payment (DP) 0 %, diskon uang muka, free BPHTB, dan free furniture, special extra discount, dan penawaran menarik lainnya.
“Penjualan apartemen di Jakarta terbilang cukup positif, rata-rata penjualannya mencapai 95,7% atau naik 0,4 % dibanding periode sebelumnya,” katanya, Selasa (10/8/2021).
Syarifah menuturkan rata-rata penjualan pre sales mencapai 62,5 % atau naik sekitar 5 % dari semester sebelumnya. Saat ini total pasokan apartemen secara kumulatif mencapai 223.635 unit.
Jumlah pasokan yang ada tersebut berlokasi di kawasan Central Business District (CBD) dan Non-CBD. Untuk non-CBD dominasi sebarannya berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
“6 proyek baru selesai pembangunan dan menambah stok. Selain itu, 5 proyek merilis produknya ke pasar pada semester I/2021,” sebutnya.
Meski tingkat penjualan tumbuh positif, namun harga apartemen justru melemah. Syarifah menuturkan untuk rata-rata harga apartemen berkisar Rp34 juta per meter persegi.
Angka ini melemah 4,8 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pelemahan harga apartemen tertinggi terdapat pada unit di sekitar CBD yaitu dengan penurunan sekitar 8,6 % secara tahunan.
“Jadi selain tingkat penjualan yang relatif stagnan, penjualan apartemen di periode ini juga cenderung melemah,” jelasnya.