Populix, startup yang fokus pada riset ini merilis survei terkait Mobile Phone Usage and 5G Network Projection di Indonesia. Berdasarkan survei tersebut mengatakan operator favorit masyarakat merupakan Telkomsel dan saat ini layanan 5G sudah banyak diminati masyarakat. Sebagai informasi, survei ini dilakukan terhadap 1.000 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun pada tanggal 4-14 Juli 2022.
Co-Founder dan CTO Populix Jonathan Benhi menjelaskan hasil survei menunjukkan mayoritas orang Indonesia masih memilih Telkomsel (46 persen) sebagai operator seluler yang paling banyak digunakan diikuti dengan Indosat Ooredoo Hutchison (33 persen), XL Axiata (17 persen), dan Smartfren (4 persen).
Survei Populix pada September 2020 memperlihatkan bahwa Telkomsel menempati posisi pertama untuk provider yang banyak digunakan, diikuti oleh 3 (Tri), Indosat Ooredoo, dan XL. Hal ini menunjukkan bahwa Telkomsel berhasil mempertahankan posisinya sebagai operator seluler teratas hingga saat ini.
Selain itu, sebagai perusahaan telko pertama yang menggelar jaringan 5G, Telkomsel (81 persen) menjadi provider 5G yang paling dikenal di kalangan orang Indonesia. Diikuti oleh XL Axiata (31 persen), Indosat Ooredoo Hutchison (30 persen), dan Smartfren (10 persen).
Di tengah maraknya perkembangan jaringan 5G di Indonesia, 79 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui tentang jaringan 5G. Akan tetapi, 12 persen responden lainnya mengatakan ragu-ragu dan 9 persenmengatakan tidak mengetahui seputar jaringan generasi kelima ini.
Jonathan mengatakan teknologi 5G menawarkan berbagai keunggulan mulai dari kecepatan jaringan, latensi yang lebih rendah hingga kemampuan untuk terhubung dengan perangkat yang lebih banyak.
Keunggulan-keunggulan tersebut tentunya membuat masyarakat Indonesia sangat antusias dengan kehadirannya, 92 persen masyarakat sudah memiliki rencana untuk meng-upgrade ke jaringan 5G. Di kalangan orang-orang yang sudah mengetahui tentang 5G, koneksi internet yang cepat merupakan keunggulan 5G yang paling dikenal. Kecepatan koneksi internet (94 persen) tersebut, ditambah dengan kapasitas internet yang lebih besar (43 persen), menjadi dua alasan utama yang mendorong 92 persen orang mempertimbangkan untuk berpindah menggunakan jaringan 5G di masa depan.
Survei ini juga mengatakan masyarakat yang berencana membeli ponsel yang mendukung jaringan 5G seperti Samsung (59 persen), iPhone (41 persen), dan Oppo (22 persen). Menariknya, di tengah antusiasme masyarakat mengenai jaringan 5G. Sebanyak 8 persen masyarakat mengatakan tidak mau menggunakan jaringan 5G dikarenakan akses internet yang masih terbatas (53 persen), biaya yang lebih mahal (39 persen), belum familiar dengan teknologinya (36 persen), dan khawatir dengan radiasi yang berbahaya bagi kesehatan (17 persen).
“Untuk itu, pentingnya sinergi dari pemerintah, penyedia layanan, hingga lembaga-lembaga masyarakat untuk melakukan sosialisasi seputar jaringan 5G agar masyarakat teredukasi dengan baik,” ungkap Jonathan.