ASPEK.ID, JAKARTA – PT Pelindo I (Persero) menggabungkan dua terminal peti kemas, Belawan International Container Terminal (BICT) dan Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB) menjadi satu manajemen yakni, Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan.
Pembentukan TPK Belawan di Medan, Sumatera Utara ini ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor. PR.02/I/6/PI-20.TU tanggal 06 Januari 2020.
“Kebijakan penggabungan manajemen BICT dan TPKDB menjadi TPK Belawan ini salah satu upaya dan strategi korporasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik untuk memenuhi customer satisfaction pengguna jasa kepelabuhanan atas layanan jasa bongkar muat peti kemas yang handal dan efisien, serta juga untuk peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya,” kata GM TPK Belawan, Indra Pamulihan dilansir dari laman Antara, Selasa (28/1).
Indra menyampaikan, kinerja pelayanan bongkar muat di BICT dan TPKDB mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, produktivitas bongkar muat di BICT tahun 2019 mencapai 54,30 B/S/H meningkat dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 49,85 B/S/H.
Disebutkan juga, sama halnya dengan di TPKDB, produktivitas bongkar muat pada tahun 2019 sebesar 44,16 B/S/H meningkat dibanding tahun 2018 yang sebesar 37,49 B/S/H.
Lebih lanjut, Indra menyebut kunjungan kapal di TPKDB tahun 2019 sebanyak 346 call, tumbuh meningkat 4,8% dibanding tahun 2018 yang sebanyak 330 call.
Realisasi trafik bongkar muat peti kemas domestik tahun 2019 sebanyak 434.576 box tumbuh meningkat 4,6% dibanding tahun 2018 yang sebanyak 415.214 box.
“Arus kunjungan kapal di BICT tahun 2019 sebanyak 512 call dengan trafik kegiatan bongkar muat petikemas ekspor impor sebanyak 427.338 box atau 558.070 TEUs,” sebutnya.
Menurutnya, setelah penggabungan dua cabang terminal peti kemas menjadi TPK Belawan, dermaga eks BICT yang sepanjang 550 meter yang kemudian disebut terminal A untuk pelayanan internasional.
Sedangkan untuk dermaga eks TPKDB dengan panjang 400 meter atau disebut terminal B untuk pelayanan domestik, namun tidak menutup kemungkinan untuk lintas pelayanan antara terminal A dan B asal sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Beberapa waktu lalu juga kami mendatangkan 5 unit RTG (Rubber Tyred Gantry) yang semakin mendukung dan meningkatkan pelayanan bongkar muat di TPK Belawan,” imbuh dia.