Menhub Budi Karya Sumadi, mengatakan rencananya Pemerintah Indonesia akan menerapkan transportasi kereta gantung di Ibu Kota Negara (IKN) sebagai alat transportasi antar kantor.
Dalam kunjungannya ke Jepang selama 2 hari, yang berlangsung 21-22 Juni 2022, Menhub meninjau kawasan Shiba, Tokyo, Jepang. Di tempat tersebut terdapat kereta gantung. Disana Kereta gantung digunakan sebagai alat transportasi di tempat wisata.
“Insyallah akan inisiasi saya dapat perintah dari Bapak presiden dan Bappenas untuk mempelajari, kita tahu bahwa IKN membutuhkan suatu pergerakan yang unik, kita akan menggunakan kereta gantung menjadi alat transportasi kantor ke kantor dan kita akan lakukan di tempat wisata seperti di Bali,” kata Menhub dalam konferensi pers, virtual terkait Kunjungan Kerja Menhub ke Jepang, Rabu (22/6/2022).
Menhub menyebut, pemandangan yang dilihat menggunakan kereta gantung sangatlah indah di Jepang. Menhub juga memuji pengelolaan yang dilakukan Pemerintah Jepang terkait kereta gantung.
“Pemandangannya sangat Indah dikelola secara baik oleh Jepang, tentu saja teknologinya bukan dari Jepang saja tapi juga dari negara lain,” kata Menhub.
Dalam kunjungannya ke Jepang, untuk IKN Menhub juga membahas kemungkinan-kemungkinan rencana penerapan transportasi kereta api, dan kapal. Karena memang dua hal ini menjadi domain dari Kementerian Perhubungan.
“Oleh karenanya saya tadi pagi meninjau Shiba untuk meninjau kemungkinan alat transportasi berbasis listrik tentu sangat environment friendly,” ujar Menhub.
Sebelumnya Pemerintah menyatakan tengah merancang pembangunan ibu kota baru yang direncanakan berada pada lahan seluas 256.142 Hektare (Ha) di Kalimantan Timur. Pengembangan kawasan ini pun nantinya akan mengusung konsep forest city yang ramah lingkungan.
Ibu kota negara juga nanti akan memanfaatkan energi baru terbarukan atau EBT seperti energi air, angin, atau matahari. Sebab, dalam konsep mengenai green city yang sustainable, efisiensi mengenai konservasi energi memang harus bisa dipastikan.
Selain itu, nantinya juga akan dilengkapi sistem bangunan yang green desain, serta circular water management system yang akan memanfaatkan air secara optimal.
Selain itu, Ibu Kota baru juga nanti akan mengusung pola mobilitas juga harus berorientasi pada transportasi publik.