ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono Nmengatakan uang rusak dimakan rayap masih bisa diganti, asalkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Pernyataan BI tersebut menanggapi video viral uang kertas senilai Rp15 juta hancur dimakan rayap. Uang tersebut dimakan rayap karena diletakkan di bawah kasur oleh pemilik.
“Bisa (diganti), kami sudah ada aturannya, jadi yang bersangkutan silahkan datang ke kantor perwakilan BI, kami ada kantor di Sulawesi Tenggara. Pada prinsipnya bisa diganti,” ujarnya sebagaimana dilansir dari CNN, Kamis (7/1).
Ketentuan penggantian uang tercantum dalam PBI No.21/10/PBI/2019 tentang tentang Pengelolaan Uang Rupiah. Pasal 24 menyebutkan sejumlah syarat penggantian Uang Tidak Layak Edar (UTLE).
Disebutkan jika penggantian atas UTLE berbentuk uang rupiah cacat dan lusuh diberikan oleh BI apabila tanda keaslian uang rupiah tersebut masih dapat diketahui atau dikenali. Nantinya, BI akan mengganti dengan nilai yang sama dengan nilai nominalnya.
Selanjutnya, penggantian atas uang rupiah rusak dalam bentuk kertas diberikan apabila fisik uang rupiah kertas lebih besar dari dua pertiga ukuran aslinya dan ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya. Jika syarat itu dipenuhi, maka BI mengganti sebesar nilai nominal.
Sejumlah persyaratan lainnya meliputi uang rupiah kertas rusak masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap. Lalu, tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak tersebut lengkap dan sama.
Tetapi, jika fisik uang rupiah kertas sama dengan atau kurang dari dua pertiga ukuran aslinya, maka tidak diberikan penggantian.
“Jadi, pertama, kami pastikan berapa jumlah yang diganti. Kalau melihat dari videonya sudah cerai berai, jadi nanti kami akan rekonstruksi, paling tidak atau minimal dua pertiga fisik uang itu bisa dikenali itu bisa diganti,” ucapnya.
Tahap selanjutnya, jika syarat fisik sudah memenuhi, BI akan mengecek keaslian uang tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Uang itu akan direkonstruksi per lembarnya, jika mencapai dua pertiganya maka dilihat ciri-cirinya apakah itu uang rupiah asli,” tukasnya.