ASPEK.ID, JAKARTA – Corporate Secretary PT Waskita Toll Road (WTR) Alex Siwu mengatakan penambahan modal diperlukan karena perbankan tidak seluruhnya membiayai proyek-proyek jalan tol milik perusahaan. Tambahan modal hingga akhir 2019 guna membiayai sejumlah proyek jalan tol dan operasional anak usaha.
Perseroan tetap merogoh kocek sebesar 30 persen dari kebutuhan investasi jalan tol, sedangkan 70 persen dibiayai dari pinjaman perbankan.
“Kebutuhan [penambahan modal] masih ada. Umumnya kan 30 persen dari modal 70 persen dari perbankan,” ujarnya disalin dari Bisnis, Rabu (4/9/2019).
Kepastian penambahan modal, kata Alex, akan bergantung pada kebijakan pemegang saham. Saat ini, ada tiga pemegang saham WTR, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Taspen (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
WTR mendapat suntikan modal Rp1,19 triliun dari Waskita Karya pada Agustus 2019,. Penambahan modal itu meningkatkan porsi kepemilikan Waskita Karya dari semula 79,88 persen menjadi 80,56 persen. Porsi tersebut setara 12,83 juta lembar saham WTR senilai Rp12,83 triliiun.
Saat ini, WTR memiliki konsesi jalan tol di 18 ruas dengan porsi kepemilikan bervariasi. Panjang keseluruhan dari konsesi yang dimiliki mencapai 1.015 kilometer. Dari jumlah tersebut, per Juni 2019, jalan tol sepanjang 529 kilometer atau separuh dari portofolio WTR telah beroperasi.