ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan 2021 adalah tahun yang menantang bagi industri minyak dan gas bumi . Arifin berharap tahun penuh tantangan ini menjadi tahun pembuktian ketangguhan industri hulu migas dalam mempertahankan produksi.
“Saya meminta agar SKK Migas dapat mengawal rencana strategis hulu migas, sehingga target produksi migas Indonesia ditahun 2030 untuk mencapai 1 juta barel minyak bumi perhari dan 12.000 mmscf gas bumi perhari tercapai,” kata Arifin usai melantik Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (27/7/2021).
Arifin menuturkan ada empat strategi utama yang dilakukan oleh seluruh pelaku industri hulu migas dalam mencapai target tahun 2030.
Pertama, mempertahankan level produksi saat ini melalui optimasi produksi pada lapangan eksisting.
“Melalui manajemen yang baik, pelaksanaan program kerja yang agresif, masif serta efektif dan efisien, transisi Wilayah Kerja alih kelola secara cepat dan efektif, serta reaktivasi lapangan tidak berproduksi, menjadi kunci untuk menahan laju penurunan produksi alamiah di berbagai lapangan migas dengan kondisi mature/brownfield,” jelas Arifin.
Kedua, melalui transformasi contingent resources menjadi produksi melalui pengawasan dan pengendalian yang baik terhadap pelaksanaan rencana pengembangan lapangan yang telah disetujui hingga percepatan monetisasi lapangan-lapangan yang belum dikembangkan. Selain itu, menurutnya diperlukan juga perhatian khusus untuk pengembangan migas non-konvensional.
Ketiga, percepatan penerapan pemroduksian tahap lanjut baik secondary maupun tertiary recovery yang diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi tambahan produksi minyak bumi nasional. Untuk mewujudkan cita-cita di tahun 2030, tegas dia, beberapa proyek EOR harus segera direncananakan dan dieksekusi.
“Pemerintah juga mendorong KKKS untuk menjalin kerja sama strategis dengan pihak lain yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengembangan dan penerapan EOR,” ajak Arifin.
Keempat peningkatan dan percepatan eksplorasi. Hal tersebut menjadi strategi yang tidak kalah penting dalam upaya peningkatan produksi migas nasional.
“Pemerintah akan senantiasa mendorong peningkatan kegiatan akuisisi dan kualitas data migas secara terintegrasi sehingga dapat menunjang kegiatan eksplorasi dan investasi hulu migas di Indonesia,” ucap Arifin.