ASPEK.ID, JAKARTA – Sektor pertanian dan desa merupakan sektor yang masih sangat kurang mendapatkan perhatian kaum milenial, sehingga para petani masih lambat dalam beradaptasi di era digital 4.0.
“Harga sebuah pepaya di level petani adalah Rp 2.000/kg. Ketika kita cek ke pasar onlinne, harga bisa Rp 25.000/kg,” kata Muslahuddin Daud petani milenial dalam acara Teman Juara Show, bertajuk: “Juara di Era Industri 4.0” di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Muslahudiddin menceritakan pengalamannya selama 13 tahun di Bank Dunia dan pengalaman lapangannya selama 4 tahun sebagai petani. Menurutnya, petani adalah kelompok rentan yang belum beruntung di era digital ini, karena kaum melinelial kurang memperhatikan petani.
“Dari sini saya menghimbau, mari kita semua memberikan perhatian untuk sektor ini, karena petani adalah salah satu elemen penting kemajuan bangsa,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh ini.
Menurut Muslahuddin, dunia finansial teknologi harus mampu menjadi jembatan persoalan krusial akses pasar petani agar mendapat nilai jual yang kompetitif. Selain itu, proses budidaya para petani juga harus diketahui secara persis oleh calon pembeli,
“Di sinilah kembali dibutuhkan teknologi untuk menjadi jembatan komunikasi antara petani dan pembeli yang akhirnya terjadi mutual benefit antara produser dan konsumer.
Dalam acara Juara Show, Mulahuddin adalah pembicara tamu, di antara pembicara lain seperti Prof Dr Rokhmin Dahuri (Akademisi/Mantan Menteri Kelautan), Bunga Jelita (Putri Indonesia), Dochi Sadega (Musisi, Interpremeur), Tyovan Ari Widagdo (Ceo Bahaso) dan Reza Pahlevi (Kementerian Pariwisata).