Pemeran utama film Tjoet Nja’ Dhien Christine Hakim menyatakan bahwa bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia, layanan streaming Mola menayangkan film kolosal Tjoet Nja’ Dhien pada Rabu (17/8/2021).
Film ini dapat disaksikan secara gratis di Mola selama masa promosi. Penonton hanya cukup registrasi dan login saja di website atau aplikasi Mola dan selanjutnya menyaksikan film tersebut.
“Semoga kehadiran film Tjoet Nja’ Dhien di Mola bisa menjadi inspirasi, motivasi dan menambah kekuatan serta semangat di tengah ujian menghadapi pandemi,” ungkapnya, Rabu (17/8/2021).
Christine menuturkan rasa syukurnya karena film “Tjoet Nja’ Dhien” bisa ditonton masyarakat Indonesia bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tahun.
Film “Tjoet Nja’ Dhien” disutradarai oleh Eros Djarot pada tahun 1988, dan dibintangi oleh Christine Hakim dan Slamet Rahardjo Djarot. Film ini menjadi film terbaik pada Festival Film Indonesia 1988 dan berhasil menyabet delapan piala Citra.
Perwakilan Mola Mirwan Suwarso dikutip dari Antara menyatakan Film ‘Tjoet Nja’ Dhien merupakan bentuk komitmen Mola untuk selalu menghadirkan film-film terbaik, baik Indonesia maupun internasional.
Apalagi bertepatan dengan Kemerdekaan Indonesia, penayangan film ini merupakan upaya Mola untuk memperkenalkan perjalanan sejarah Indonesia bagi generasi muda, supaya bisa lebih menghargai negeri dan pahlawan-pahlawannya yang berjasa dalam meraih kemerdekaan.
Sebelumnya beberapa kali The Atjeh Connection mengadakan nobar dengan para generasi milenial, Menparekraf Sandiaga Uno dan sebagainya.
Pendiri The Atjeh Connection, Amir Faisal Nek Muhammad selaku inisiator nobar film ini menyatakan pada tahap awal nobar ini terbatas di Studio Premiere Plaza Senayan Jakarta.
Dari kapasitas 60 kursi hanya untuk 20 penonton. Selanjutnya, ungkap Amir Faisal, akan ada nobar dengan penonton milenial mewakili 34 provinsi, lintas etnik, agama dan sebagainya.
“Tjoet Nja’ Dhien adalah milik bersama bangsa Indonesia. Generasi milenial dapat memetik pelajaran dari narasi film ini untuk masa kekinian. Dari dialog-dialog dalam film ini selalu ada rasa optimis untuk bangkit,” ajak Amir Faisal.
Christine Hakim aktor utama film Tjoet Nja Dhien yang hadir pada nobar ini mengucapkan terima kasih atas nobar film yang pertama diselenggarakan.
Menurutnya, restorasi film ini sangat menguras energi dan waktu dan akhirnya bisa ditayangkan. Ketika disinggung poster film ini tidak menampilkan wajah Tjoet Nja’ Dhien seperti poster 33 tahun lalu, Christine menjawab sengaja dengan poster terbaru.
“Di belakang gambar Pang Laot ada wajah samar yakni pengkhianat yang selalu ada di sepanjang masa dan kita harus waspadai,” jelas Kak Cut Christine Hakim.
Film Tjoet Nja Dhien meraih 8 Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) pada 1988 untuk Sutradara Terbaik (Eros Djarot), Pemeran Wanita Terbaik (Christine Hakim), Skenario Terbaik (Eros Djarot), Cerita Asli Terbaik (Eros Djarot), Tata Sinematografi Terbaik (George Kamarullah), Tata Artistik Terbaik (Benny Benhardi), dan Tata Musik Terbaik (Idris Sardi).