ASPEK.ID, JAKARTA – Sejumlah wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua akan mengalami kulminasi atau hari tanpa bayangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena ini akan terjadi dari tanggal 8 September hingga 17 Oktober 2019.
Fenomena langka ini terjadi ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Hari tanpa bayangan ini terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.
Sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU s.d 23,5 derajat LS.
Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21Maret 2019 pukul 05.00 WIB dan 23 September 2019 pukul 14.51 WIB.
Adapun pada 21 Juni 2019 pukul 22.55 WIB Matahari berada di titik balik Utara (23,5 derajat LU).
Dan pada 22 Desember 2019 pukul 11.21WIB Matahari berada di titik balik Selatan(23,5 derajat LS).
Untuk melihat jadwal hari tanpa bayangan di seluruh wilayah Indonesia, klik di sini.