ASPEK.ID, JAKARTA – Perum Jasa Tirta II menjajaki kerjasama dengan International Company For Water And Power Projects atau ACWA Power untuk mengembangkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Indonesia.
Hal tersebut ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding tentang Pengembangan Potensi PLTS Terapung di Indonesia oleh Plt Direktur Operasi & Pengembangan Jasa Tirta II Haris Zulkarnain dan Kepala Pengembangan Tenaga Terbarukan ACWA Power Andrea Lovato dan Salman Baray selaku Direktur Pengembangan Indonesia ACWA Power di Pullman Hotel Jakarta, Kamis (5/12).
Direktur Utama Jasa Tirta II U. Saefudin Noer dalam keterangannya mengatakan, kerjasama ini dapat menjadi peluang bagi Jasa Tirta II untuk meningkatkan kinerjanya dengan mengembangkan Energi Baru Terbarukan dalam bentuk PLTS Terapung Waduk Jatiluhur di Jawa Barat dan atau waduk lainnya yang menjadi wilayah pengelolaan dan pengoperasian Jasa Tirta II.
ACWA Power sendiri merupakan perusahaan terkemuka berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab yang bergerak di bidang usaha sebagai pengembang, investor dan operator untuk pembangkit listrik dan air desalinasi. ACWA Power memiliki rekam jejak yang baik dalam menangani proyek-proyek listrik dan air, termasuk juga untuk pengembangan energi terbarukan melalui photovoltaic / Solar PV yang terpasang di atas permukaan air.
“Jasa Tirta II mengelola Waduk terbesar di Asia Tenggara dengan volume 3 milyar m3. Dengan aset strategis ini, kami menyadari banyak manfaat dan nilai dapat diciptakan dan dikembangkan, khususnya jenis proyek yang berhubungan dengan pengembangan energi terbarukan. Selain untuk pembangkitan PLTA Ir. H. Djuanda, melalui kerjasama ini kita coba jajaki proyek energi terbarukan melalui photovoltaic / Solar PV yang terpasang di atas permukaan air,” kata Plt. Direktur Operasi & Pengembangaan Jasa Tirta II Haris Zulkarnain.
Menurut Haris, Jasa Tirta II dan ACWA Power akan menjajaki kerjasama sebagai mitra dalam mengikuti Proyek, menyelesaikan pra studi kelayakan, dan mengajukan proposal ke Perusahaan Listrik Negara.
Pra Studi Kelayakan proyek ini akan memuat finalisasi kapasitas dari Proyek, finalisasi teknologi yang digunakan untuk Proyek , menentukan konsultan untuk melakukan studi dampak grid terkait Proyek hingga mendapatkan persetujuan dari PLN, finalisasi titik kordinat lokasi dan mekanisme penyediaan lokasi untuk Proyek, penentuan besaran tarif dan kesepakatan terkait asumsi yang digunakan.
“Kami berharap projek ini akan diterima oleh pemerintah, dibangun dengan tepat dan akan menghasilkan nilai dan manfaat yang sangat besar bagi kedia belah pihak baik kita maupun pemerintahan,” pungkas Haris.
Sementara itu, pengembangan energi baru terbarukan merupakan salah satu agenda transformasi Jasa Tirta II. MoU ini menjadi salah satu bagian transformasi Jasa Tirta II dalam hal optimalisasi aset dan Regulasi menuju perusahaan pengelola air yang baik di Indonesia.
Profil Perum Jasa Tirta II
Jasa Tirta II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber air yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan Pemerintah dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).
Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta II mencakup 74 sungai dan anak-anak sungainya yang menjadi satu kesatuan hidrologis di Jawa Barat bagian Utara. Daerah kerja Perum Jasa Tirta II berada di Wilayah Sungai Citarum dan sebagian Sungai Ciliwung-Cisadane meliputi daerah seluas + 12.000 km2.
Wilayah pelayanan Perum Jasa Tirta II ada di 2 wilayah, Jawa Barat dan DKI Jakarta yang mencakup sebagian Jakarta Timur, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, sebagian Indramayu, sebagian Sumedang, Bandung, Cimahi, Cianjur dan Bogor.
Fokus transformasi Jasa Tirta II mencakup people and corporate culture, proses bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, area bisnis baru, dan optimalisasi aset serta dukungan regulasi sehingga sebagai BUMN Jasa Tirta II dapat berkontribusi lebih banyak bagi ketahanan pangan dan energi nasional.