ASPEK.ID, JAKARTA – Drone menjadi salah satu produk inovasi dalam negeri yang menjadi program super prioritas yang harus dikembangkan dengan bekerja sama bersama dunia usaha agar hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu produk pertama yakni drone untuk keperluan militer, yang sudah dinamakan Elang Hitam.
“Rencananya drone yang untuk keperluan combatan atau keperluan militer dan juga surveilans ini, dimulai produksi massalnya itu tahun 2024. Itu rencana awalnya,” ujar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro.
Melihat kebutuhan di dalam negeri dan juga melihat kesiapan baik dari produk desain maupun manufacturing-nya, Presiden mengarahkan agar ini bisa dipercepat yang rencananya dari 2024 terjadi 2022.
“Perlu diketahui bahwa drone ini didesain oleh BPPT, Lapan dan juga Balitbang Kementerian Pertahanan. Dan akan diproduksi utamanya oleh 2 BUMN, yaitu PTDI untuk manufacturing drone-nya sendiri dan PTLN untuk keperluan senjata, sistem sensor maupun sistem radar,” tambahnya.
Pihaknya, menurut Menteri Bambang Brodjonegero mengajukan beberapa perubahan termasuk dukungan anggaran yang diperlukan agar drone ini bisa produksi massal mulai 2022.
Hal itu sudah disampaikan juga oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maupun Panglima TNI Marskeal Hadi Tjahjanto.
“Memang, ada kebutuhan tersebut salah satunya juga untuk keamanan dalam negeri maupun untuk konteks pertahanan terutama di daerah perbatasan,” jelasnya,