ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan salah satu yang menghambat penyuntikkan vaksin adalah terkait ketersediaannya.
Disebutkan dia, vaksin Covid-19 datang secara bertahap sehingga penyuntikkannya juga belum bisa mencapai 1 juta vaksin per hari.
“Januari dan Februari vaksin yang tersedia cuma 3 juta dosis. Itu sebabnya kenapa kita suntiknya cuma 100.000 per hari. Kalau langsung 1 juta nanti 3 hari habis, nanti protes semua Bupati sama Walikota karena nggak ada vaksin buat rakyat,” kata Menkes saat membuka peluncuran Grab Vaccine Center di Provinsi Banten, Sabtu (13/3).
Menkes menjelaskan pada Maret dan April, setiap bulan rata-rata ada 10 jutaan vaksin. Itulah sebabnya pemerintah mengatur penyuntikkan 300.000 per hari agar 10 juta vaksin habis salam satu bulan.
Selanjutnya, pada Mei dan Juni diprediksi kedatangan vaksin bisa naik ke 20 jutaan dosis. Dengan ini, target vaksinasi per hari akan dinaikkan secara bertahap dari 300.000-an per hari menjadi sekitar 600.000 atau 700.000 vaksinasi per hari.
“Sampai sekitar Juni kita punya vaksin sekitar 70 juta sampai 80 juta dosis. Hanya 24 persen dari total kebutuhan vaksin,” kata Budi.
Menkes berpesan agar rakyat bersabar menunggu giliran untuk divaksin, mengingat adanya keterbatasan pasokan vaksin. Dia meminta agar masyarakat memastikan yang mendapat vaksin adalah orang yang rentan dahulu agar bebas dari risiko.