Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyinggung negara-negara muslim di dunia minim investasi di Indonesia. Ia lantas menawarkan proyek hilirisasi agar bisa didanai. Bahlil kecewa karena dari sekian banyak investasi yang masuk ke Indonesia, rata-rata hanya 5,5 persen didapat dari negara-negara Islam. Ia mengatakan data tersebut dihitung berdasarkan Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Indonesia selama lima tahun terakhir.
“Terdapat fakta yang kontra produktif. Di satu sisi, kita berbicara tentang bagaimana kekompakan negara-negara muslim, tapi di sisi lain sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia justru dibanjiri investasi bukan dari negara Islam,” katanya di Jeddah, Arab Saudi, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (14/5).
Bahlil menegaskan Indonesia adalah negara dengan potensi yang sangat besar. Ia memamerkan rencana besar RI membangun ekosistem baterai mobil listrik di Tanah Air. Ia menyebut fokus investasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini adalah hilirisasi demi membawa Indonesia menjadi negara maju. Bahlil menegaskan 25 persen cadangan nikel dunia ada di Indonesia.
“Maka dari itu, saya menawarkan kepada Bapak/Ibu semua agar bisa ikut mengambil bagian dan sampai dengan 2040 menuju Indonesia emas. Masterplan desain pengelolaan investasi yang mengarah kepada hilirisasi pada 8 sektor komoditas unggulan yang potensi nilainya mencapai US$545,3 miliar,” jelas Bahlil.
Sementara itu, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi Arab Saudi mencapai US$26,5 juta, dari 2018 hingga kuartal I 2023. Jumlah tersebut tidak termasuk investasi di sektor keuangan dan hulu migas.
Sektor tersier mendominasi dengan total investasi mencapai US$24,78 juta atau 94 persen. Capaian tertinggi dipegang sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai US$16,93 juta atau 64 persen dari total nilai investasi Arab Saudi di Indonesia.