ASPEK.ID, JAKARTA – Biaya pendidikan dari tahun ke tahun semakin mahal sehingga perlu menabung atau investasi. Berbagai jenis investasi dapat dimanfaatkan untuk dana pendidikan, salah satunya investasi emas atau logam mulia.
Perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie menuturkan, emas adalah aset investasi yang sebaiknya dimiliki investor pemula. Pasalnya, emas memiliki beberapa kelebihan.
“Harganya yang stabil. Sifatnya yang likuid atau mudah untuk dijual kembali. Dan pembelian yang bisa diatur,” tulis Prita Hapsari Ghozie, di akun Instagram pribadinya @pritaghozie, Jumat (20/8/2021).
Prita menyebutkan a gar emas dapat dipergunakan untuk dana pendidikan anak, maka pahami bentuk emas yang bisa menjadi aset investasi. Terdapat dua bentuk emas yaitu emas perhiasan dan emas batangan. Selanjutnya, pahami kapan Anda menjual dan membeli emas. Prita menuturkan, waktu ideal untuk menyimpan emas minimal lima tahun.
Hal tersebut dilakukan agar dapat menikmati potensi kenaikan harga.
“Coba sesuaikan tujuan keuangan apa saja yang ingin dicapai minimal 5 tahun ke depan, baru membeli emasnya,” paparnya.
Terakhir, memahami potensi keuntungan dan risiko berinvestasi emas. Adapun potensi keuntungan berinvestasi emas yaitu mudah diuangkan, tahan inflasi, bisa dibeli dengan modal terbatas, dan mudah dibeli dengan berbagai pilihan. Sementara risiko yang perlu dikelola yaitu kehilangan jika disimpan secara fisik dan fluktuasi dalam jangka pendek.
Prita mengatakan, jika tujuan keuangan dan emas memang sudah cocok, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan:
1. Langsung ke toko emas/lembaga keuangan yang memiliki gerai penjualan resmi, atau
2. Mengikuti program tabungan/cicilan emas yang mulai banyak ditawarkan lembaga keuangan, atau
3. Menabung melalui perusahaan fintech, termasuk e-commerce yang dapat dimulai hanya dengan Rp10 ribu. Pastikan pemilihan fintech hanya yang telah mendapat izin dari otoritas.