ASPEK.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa nama-nama menteri yang akan membantu pemerintahan nanti sudah rampung dan sudah selesai. Kepala Negara akan mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Kerja Jilid II pada Senin (21/10/2019) besok.
“Sudah rampung, sudah selesai. Besok diperkenalkan ya,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Nama yang akan mengisi jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah salah satu topik yang paling menarik dan santer dibahas beberapa hari terakhir di beberapa laman media. Nama Erick Thohir paling ramai disebut akan mengisi posisi ini.
Namun, hal itu menuai perdebatan. Erick dinilai oleh sabagian pengamat tidak cocok untuk menduduki posisi sebagai Menteri BUMN.
Wajar saja, Menteri BUMN seharusnya adalah orang yang bebas dari konflik kepentingan pribadi karena Menteri BUMN adalah jabatan yang sangat strategis karena mengelola ratusan perusahaan plat merah.
Memang cukup beralasan. Pasalnya, Erick yang lahir di Jakarta, 30 Mei 1970 itu merupakan sosok pengusaha aktif sehingga Erick dinilai tidak bisa melepaskan diri dari kepentingan bisnis pribadi.
Menteri BUMN memang seharusnya punya visi sesuai amanat pasal 33 UUD 1945 tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial.
Pasal 33 UUD 1945 mengandung 5 ayat dan mengatur soal pengelolaan ekonomi dan sumber daya nasional. Pada Ayat (1) dijelaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Kemudian, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak mesti dikuasai oleh negara termaktub dalam Ayat (2).
Ayat (3) menyatakan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.
Selanjutnya ayat (4) menegaskan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan. Perekonomian nasional juga harus dijalankan berdasarkan efisiensi yang berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan mandiri serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Lalu pada Ayat (5) disebutkan ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Ayat (1) hingga (4) diatur terpisah melalui undang-undang.
Berdasarkan penelusuran Aspek.id di laman Wikipedia, Erick Thohir merupakan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.
Berbagai unit usaha Mahaka ada di bidang penyiaran (broadcast) yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising serta penerbitan (publishing) Harian Republika, Golf Digest, Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.
Suka Olahraga
Erick yang gemar olahraga bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006-2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006-sekarang.
Tahun 2012 ia dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London. Ia juga menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki Tim bola basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers. Pada tahun 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas klub Major League Soccer, DC United.
Bisnis sepakbolanya juga pernah heboh pada September 2013, saat Presiden dan pemilik klub Internazionale (Inter Milan), Massimo Moratti, mengkonfirmasi pembicaraan untuk penjualan saham mayoritas 70% kepada Erick.
Pada tanggal 15 Oktober 2013 setelah melalui proses negosiasi yang panjang, melalui International Sport Capital yang dipimpin oleh Erick secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70%.
Pada tanggal 15 November 2013, Erick dipercaya sebagai presiden klub Inter Milan, sebelum melepas kembali sahamnya pada awal 2019 lalu. Erick kemudian bergabung dengan dewan direksi Oxford United yang berlaga di kasta ketiga Liga Inggris.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin pada Pilpres 2019 itu sebelumnya juga didapuk sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC). Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat itu juga pendiri klub Satria Muda (dulunya Satria Muda Mahaka) dan mengikuti Liga basket pertama Kobatama pada 1993.
Sepertinya, dengan segala rekam jejak dan pengalamannya, jika pun mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi, Erick Thohir sepertinya lebih pantas menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga ketimbang menjadi Menteri BUMN?
Lantas, bagaimana pendapat Anda?