Uang pemda yang tersimpan di bank mencapai Rp183,3 triliun per Februari 2022. Saldo itu mencatatkan jumlah tertinggi dari tiga tahun lalu, menunjukkan perlu adanya percepatan belanja pemda.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa dana pemda yang berada di bank mengalami kenaikan dari bulan-bulan sebelumnya.
Pada akhir 2021, saldo pemda di bank tercatat Rp113,38 triliun, lalu pada Januari 2022 menjadi Rp157,97 triliun, dan terus meningkat pada Februari 2022.
Adapun, dibandingkan dengan posisi Februari 2021 senilai Rp163,95 triliun, terjadi kenaikan saldo pemda di bank mencapai 11,8 persen (year-on-year/YoY). Menurut Sri Mulyani, pemda harus memperhatikan masalah itu karena belanja anggaran dapat mendukung perbaikan pelayanan dan pemulihan ekonomi.
“Saldo Februari 2022 merupakan posisi tertinggi dari tiga tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan belum dibayarnya tambahan penghasilan pegawai [TPP] dan perlunya percepatan belanja untuk pelayanan publik di daerah,” ujar Sri Mulyani, belum lama ini.
Dia menyebut bahwa nominal saldo tertinggi di Jawa Timur, yakni mencapai Rp24,48 triliun. Selain Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi tiga provinsi dengan anggaran tertinggi yang masih berada di bank.
Hampir seluruh wilayah mencatatkan kenaikan saldo di perbankan per Februari 2022 dari bulan sebelumnya, kecuali misalnya DKI Jakarta yang justru simpanan di bank sedikit menurun pada bulan lalu.
Adapun, simpanan terendah di bank berada di Sulawesi Barat, yakni senilai Rp1,06 triliun. Meskipun begitu, nilai tersebut naik dari posisi bulan sebelumnya.
Sri Mulyani mendorong pemda agar dapat membelanjakan anggarannya lebih cepat dan optimal. Pemda harus menghindari penumpukan belanja pada akhir tahun agar anggaran tersebut dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.