ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa di Waikelambu, Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur akan dibangun pelabuhan khusus logistik atau multipurpose.
Hal itu dikatakan Budi saat melakukan tinjauan ke area yang akan dibangun Pelabuhan Logistik Multipurpose, Labuan Bajo, Minggu (19/1).
“Hari ini saya ke Waikelambu, Kecamatan Komodo Manggarai Barat ini memang kita berminat membangun satu pelabuhan untuk logistik. Karena di pelabuhan lama itu ada 2 kegiatan yaitu untuk penumpang dan logistik, jadi kurang optimal,” kata dia.
Dengan dibangunnya Pelabuhan yang terletak sekitar 15 km dari dari lokasi pelabuhan lama atau eksisting saat ini, diharapkan distribusi logistik berjalan lebih cepat dan lancar.
Lebih lanjut Budi menjelaskan untuk Pelabuhan logistik ini akan dbangun dengan kapasitas mencapai 100.000 TEUs. Menhub mengatakan, meskipun saat ini volumenya masih 24.000 TEUs namun kedepannya diyakini akan terus bertambah.
“Untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan di sini, nanti di sini juga akan ada tempat supply dari Pertamina untuk BBM. Jadi di satu tempat kita lakukan fungsi yang beragam,” tutur Budi.
Disebutkannya juga, untuk pembangunan ini perlu adanya koordinasi dan kerjasama antara Kemenhub, Pelindo III dan stakeholder lainnya agar berjalan dengan lancar sesuai rencana.
“Oleh karenanya ini kerjasama Kemenhub ada Pak Dirjen ada Kadishub, ada Dirut Pelindo III, Dir Kepelabuhanan. kita memikirkan ini secara jangka panjang. Pelindo III membebaskan tanah tapi konstruksi dilakukan dengan APBN,” jelasnya.
Ia juga menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk melakukan perbaikan jalan dan memudahkan aksesbilitas menuju tempat Pelabuhan Logistik akan dibangun.
Lokasi Pelabuhan Logistik yang akan dibangun hanya 19 menit waktu tempuh dari Bandara Komodo dan dari Pelabuhan Labuan Bajo yang lama hanya sekitar 30 menit.
Pengerjaan pembangunan tersebut akan dikerjakan secara multiyears namun untuk tahap awal ditargetkan selesai pada Desember 2020 dengan anggaran yang disiapkan untuk Tahap I sebesar 200 miliar rupiah.
Sementara itu, untuk Pelabuhan Lama, lanjut Menhub, akan dibuat Pelabuhan khusus penumpang yang akan dibangun promenade atau tempat untuk berjalan-jalan sepanjang kurang lebih 1 Km. Nantinya, di Pelabuhan Penumpang itu akan menjadi pusat turis yang akan berangkat dan kembali dari Pulau Komodo atau pulau lainnya.
“Presiden memberikan instruksi untuk pelabuhan lama yang akan menjadi Pelabuhan Penumpang harus segera selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Oleh karenanya kita harus kerja keras,” tandasnya.