ASPEK.ID, JAKARTA – Pesawat tanpa awak atau unmanned aircraft vehicle yang akan digunakan PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero) untuk mengembangkan bisnis kargo udara saat ini sedang dalam proses sertifikasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti menyebutkan, tujuan dilakukannya sertifikasi tersebut untuk menunjang rencana uji coba yang akan dilakukan oleh Garuda Indonesia.
Terkait dengan durasi sertifikasi pesawat tanpa awak ini, ia belum dapat memastikan jangka waktu yang dibutuhkan, namun ia berharap proses sertifikasi bisa selesai pada akhir Agustus atau di awal September.
“Hal tersebut akan bergantung pada sikap kooperatif dari pihak pabrikan, yakni Beihang UAS Technology Co. Ltd,” ungkapnya.
Dilansir dari Bisnis.com, Kemenhub sedang dalam merumuskan regulasi mengenai operasional pesawat nirawak di Indonesia. Pihak regulator pesawat tanpa awak, hingga daerah operasi. Nantinya, lingkup pengaturan regulasi yang diinisiasi Kementerian akan mengacu pada standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) dan hanya sebatas untuk kepentingan sipil, bukan termasuk militer.
Garuda merencanakan uji coba pada delapan rute yang merupakan daerah penghasil ikan,
yakni Ambon-Dobo, Ambon-Saumlaki, Ambon-Langgur, Biak Jayapura, Biak-Sorong, Biak-Wamena, Biak-Timika, dan Biak-Manokwari.
Garuda memiliki misi menghubungkan Nusantara dalam waktu 24 jam dan terdapat 30 titik yang memiliki potensi dihubungkan dengan pesawat tanpa awak. Rencananya ada 100 unit pesawat tanpa awak yang dioperasikan oleh maskapai.
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan rencana uji coba proyek pesawat tanpa awak yang bekerja sama dengan Beihang dilakukan pada September hingga Desember 2019. Rencananya terdapat dua unit BZK-005 yang akan diujicobakan.
Pada Juli 2019, Garuda sudah mengajukan permohonan izin uji coba dan diharapkan pada Agustus 2019 sudah menyelesaikan aspek legal dan administrasi. Pada Oktober pesawat sudah datang dan pada akhir tahun, tepatnya pada November hingga Desember akan dilakukan uji coba.