ASPEK.ID, JAKARTA – Hingga kuartal III Tahun 2019, PT Pertamina (Persero) berhasil meraup laba sebesar US$ 753 juta atau setara Rp 10,6 triliun.
Sedangkan pada semester 1-2019, Pertamina berhasil mencetak laba bersih sebesar US$660 juta atau setara Rp 9,4 triliun, meningkat sebesar 112% jika dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$311 juta (Rp 4,4 triliun).
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala Mansury mengatakan, laba tersebut belum termasuk dengan angka penggantian atau kompensasi selisih harga jual yang biasanya diberikan oleh pemerintah.
“Kurang lebih US$ 753 juta tapi kalau kita masukkan komponen penggantian akun atau pun kompensasi untuk selisih harga jual itu ada kurang lebih US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun,” kata Pahala Mansury, Kamis, (7/11/2019).
Sebagai perbandingan, laba bersih Pertamina pada tahun 2018 sebesar US$ 2,53 miliar atau setara Rp 36 triliun.Sementara itu, Pertamina juga merilis realisasi investasi hingga kuartal III 2019 baru mencapai 45%.
Dari target investasi tersebut, sebanyak US$ 2,5 miliar dialokasikan untuk sektor hulu atau sekitar 60%. Sementara sisanya untuk hilir, paling banyak dikembangkan untuk proyek kilang.
Proyeksi perusahaan sampai akhir tahun realisasi bisa mencapai US$ 2,6 miliar, dan untuk sektor hulu diperkirakan bisa sentuh 80-90% dari target. Paling banyak untuk sektor hulu dialokasikan untuk anak usaha Pertamina yang mengelola blok Mahakam.
Lebih lanjut, Pahala menjelaskan untuk 2019 ini pihaknya menargetkan investasi US$ 4,3 miliar meski sampai saat ini baru menyentuh angka 45%.
“Insya Allah bisa tercapai di akhir tahun,” ucap Pahala Mansury.
Pertamina mencatatkan laba bersih sebesar US$660 juta (Rp 9,4 Triliun) pada semester 1-2019, naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$ 310 juta.
Pertamina (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) atau nama resminya PT Pertamina (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Masuknya Pertamina ke dalam daftar Fortune Global 500 yaitu pada peringkat 175 turut membuktikan pencapaian tinggi Pertamina saat ini. Peringkat ini lompat 78 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya yang ada di peringkat 253.