Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Jalan Tol Cipali adalah sebuah jalan tol yang terbentang sepanjang 116 kilometer yang menghubungkan Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Ruas jalan tol ini merupakan ruas jalan tol terpanjang di pulau Jawa sekaligus menjadi ruas jalan tol terpanjang ketiga di Indonesia setelah Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Sumatera.
Jalan tol ini pernah menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia selama 4 tahun (2015-2019) sebelum beroperasinya Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar pada 8 Maret 2019.
Tol Cipali merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menghubungkan dengan Jalan Tol Palimanan-Kanci.
Jalan tol ini juga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur.
Jalan tol ini dibiayai dengan Skema Private Public Partnership (PPP)/Kerja sama Pemerintah Swasta (KPS) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan serta mendorong pengembangan kawasan pendukung di wilayah Jawa Barat.
Pembangunan dilaksanakan oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS/Linmas) dengan total investasi sebesar Rp 12,56 triliun, melalui komposisi pemegang saham adalah Operator Jalan di Negara Malaysia Barat yaitu, PLUS Expressways Berhad Sebesar 55% dan PT Baskhara Utama Sedaya sebesar 45% dengan total investasi sebesar Rp. 12,56 triliun dan masa konsesi 35 tahun.
Sebagai bagian dari Grup ASTRA, pada 28 November 2019 PT Lintas Marga Sedaya secara resmi memiliki branding name ASTRA Tol Cikopo-Palimanan (ASTRA Tol Cipali).
Dengan konsesi selama 40 tahun dengan panjang 116,75 KM, Jalan Tol Cipali terbentang dari Cikopo KM 72 sampai dengan Palimanan KM 188 dengan melewati 5 Kabupaten, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan berakhir di Kabupaten Cirebon.
PT Lintas Marga Sedaya (ASTRA Tol Cipali) merupakan perusahaan Joint Venture antara PT ASTRA Tol Nusantara, anak perusahaan PT ASTRA Internasional, Tbk (55%) dan Canada Pension Plan Investment Board (45%).
Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh Konsorsium PT. Karabha Griyamandiri – PT. Nusa Raya Cipta Joint Operation (KGNRC JO). Jalan tol ini dibangun di atas lahan seluas 1.080,69 hektare dan terbagi menjadi 6 seksi
Proyek tol ini dimulai dengan ground breaking oleh Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Djoko Kirmanto pada 8 Desember 2011 selesai 85% hingga September 2014 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juni 2015.