ASPEK.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa, banjir melanda kawasan Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB, Agus Wibowo dalam keterangannya menyebutkan, banjir yang melanda wilayah calon ibukota baru itu terjadi pada Selasa, 18 Februari 2020 pukul 05.00 Wita.
“BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara melaporkan telah terjadi banjir di Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam akibat intensitas hujan yang tinggi,” kata Agus Wibowo, Selasa (18/2).
BPBD sudah turun ke lapangan terkait banjir tersebut. Sampai saat ini tim masih melakukan pendataan di lokasi. Sementara kerusakan dan jumlah kerugian belum diketahui.
Kejadian ini seakan membantah pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu. Basuki mengatakan bahwa ibu kota baru RI di Kalimantan Timur yang sedang dipersiapkan, akan terbebas dari masalah banjir seperti yang sering dialami Jakarta.
Basuki menjelaskan, lokasi ibu kota baru memang jarang ditimpa bencana alam. Catatan historis aspek air wilayahnya alias hidrologi tidak pernah mengalami banjir.
“Secara paleohidrologinya, dari sejarah hidrologinya nggak ada. Bencananya juga minim,” kata Basuki di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
Selain itu, tambah Basuki, desain wilayahnya pun memang dirancang memiliki banyak daerah resapan air. Setidaknya 70% kawasannya bisa menyerap air.
“Sudah dihitung, 70% menurut desain tadi masih berupa ruang terbuka hijau. Nagara Rimba Nusantara jadi dia dengan konsep air yang kental, walaupun tidak dikelilingi laut tapi dikelilingi oleh air,” ungkap Basuki.
Tidak sampai di situ, soal lahannya pun Basuki mengatakan sudah dihitung dengan tepat. Berapa luas wilayah dan berapa orang yang menempati.
“Sudah dihitung juga berapa jumlah penduduknya yang akan ada di situ, 2,75 juta. Lalu kalau bertambah, di kawasan ibu kota ada perluasannya,” ungkap Basuki.