ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku saat ini sedang berupaya agar tiket pesawat Garuda bisa dijual dengan harga yang murah dan terjangkau.
Mantan bos PT Industri Telekomunikasi atau PT INTI (Persero) yang diangkat sebagai bos Garuda pada 22 Januari 2020 itu mengaku, upaya ini dilakukannya sesuai dengan arahan dari Kementerian Perhubungan.
“Pertama, kami akan bundling dengan hotel untuk menyiapkan paket (wisata),” ujar Irfan Setiaputra dilansir dari laman Tempo di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1).
Dia menyebutkan bahwa entitasnya akan bekerja sama dengan sejumlah operator hotel untuk merealisasikan rencana ini. Sejauh ini, kata dia, penjajakan kerja sama dengan pihak hotel dilakukan secara bertahap.
Meski begitu, Irfan memastikan tidak semua paket bandling dijual dengan harga lebih rendah. Tarif ekonomis akan disediakan di luar masa ramai kunjungan atau high season, seperti Sabtu dan Minggu.
Selanjutnya, manajemen emiten berkode saham GIAA ini bakal menyediakan tarif berbeda untuk pembelian tiket jauh-jauh hari. Kebijakan tersebut tengah disiapkan oleh manajemen.
“Kami bisa bikinkan beli sekarang (lebih murah) untuk (perjalanan) enam bulan lagi. Bisa dibikin, tapi tunggu nanti,” ucapnya.
Agar maskapai tetap untung, Irfan mengatakan entitasnya akan menggenjot sumber-sumber pendapatan lain non-tiket seperti penyediaan layanan kargo serta mengajak manajemen memaksimalkan potensi bagasi penumpang yang selama ini acap masih lowong.
“Misalnya penumpang kita kan tidak maksimal memakai bagasi dan banyak sisa, jadi kita jual ruang itu untuk layanan kargo,” tambahnya.
“Kita akan memaksimalkan layanan kargo dari pesawat-pesawat milik Garuda Indonesia yang beroperasi tanpa menambah pesawat angkut atau freighter. Soal tarifnya nanti akan dilakukan penjajakan kerja sama dengan asosiasi terkait,” pungkasnya.